Tanggal : Senin, 12 Desember 2022
Kitab : Al Aham
Karya : Al Habib Hasan bin Ahmad Al Kaff
Guru : Ustadzah Aisyah Farid BSA
Tempat : MT Al Humairo
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
PENDAHULUAN
Habib Salim bin Abdullah As Syatiri mengingatkan kita,
“Jangan salah bergaul, berteman, dan berkumpul, karena perkumpulan yang baik bisa membuat orang yang buruk berubah menjadi baik”
Jadi kita harus yakin dulu, walaupun kita sekarang belum bisa menjadi orang baik. Lambat laun Allah akan catat kita menjadi orang baik.
Tapi hati-hati berkumpul dengan perkumpulan yang buruk karena sekalipun kita sudah menjadi orang baik, kita bisa berubah menjadi buruk karena duduknya kita didalam perkumpulan yang salah. Berkumpul dengan yang salah, maka itu dapat mengubah kita walaupun kita sudah menjadi orang baik.
Nabi Muhammad SAW mengatakan
“Teman duduk kita akan membuat kita mirip seperti dia“
Artinya, kita akan mirip seperti dia.
Semulia apapun dirimu jika kamu salah duduk (salah berteman), maka peluangmu untuk menjadi salah pun besar.
Beda halnya jika kamu orang yang belum benar bahkan buruk, tapi jika kamu duduk ditempat yang baik maka kamu akan berubah menjadi orang yang baik.
KAJIAN KIITAB AL AHAM
Sholat Sunnah Mutlak
Bilangan Rakaat
Sholat sunnah mutlak tidak ada bilangannya. Artinya jika seseorang ingin mengerjakan berapa rakaat pun boleh.
Inilah sholat ribuan rakaat yang sering dikerjakan oleh para salafunasholeh dan juga para wali Allah. Seperti Imam Ali Zainal Abidin sholatnya 1.000 rakaat setiap malam. Karena sholat sunnah itu tidak ada jumlah bilangan tertentu.
Kisah Imam Junaid Al Baghdadi
Imam Junaid adalah seorang pembisnis kaya di zamannya. Selain mempunyai keluasan ilmu, dia juga merupakan pembisnis yang luar biasa. Mempunyai toko bahkan yang menjaganya adalah dia sendiri. Imam Junaid terkenal maju dari sisi dunia dan juga terkenal luar biasa dari sisi akhirat. Ilmunya, ibadahnya, dan sebagainya. Setiap hari sebelum tokonya dibuka, dia sholat sebanyak 200 rakaat.
Beda dengan kita yang masih sholat dua rakaat saja.
Perkara sunnah terkadang hawa nafsu kita mengatakan “Itu cuma Sunnah“. Jadi jika sedang capek, ribet, susah, dan tidak memungkinkan, kita bahkan sering meninggalkannya.
Lalu apa yang membuat para ulama bisa konsisten mengerjakannya dalam bilangan yang berkalipat itu dalam setiap hari?
Karena mereka menjadikan sholat sunnah tidak beda dengan sholat wajib. Saat mereka menjadikan itu adalah kewajiban untuk dirinya, maka dia tidak berani meninggalkannya walaupun dia tahu dengan meninggalkannya tidak dosa.
Seperti apapun halangannya, dia akan selalu berusaha mencari cara untuk bisa mengerjakannya karena dia menjadikan yang sunnah itu wajib untuknya.
Mereka tidak asal sujud tapi dihitung dan bilangan itu dijadikan konsisten.
Habib Abdullah Al Haddad dalam sebuah biografinya dikatakan, setiap pagi sholatnya sebanyak 100 rakaat.
Sekali-kali kita sholat bukan karena adanya suatu hal yang terkait dengan waktu sholat itu.
Orang yang mempunyai kesadaran ingin mengerjakan sholat ini adalah orang yang benar-benar dipilih oleh Allah dan dia benar-benar ingin memurnikan ibadahnya.
Cara Mengerjakan
Boleh dengan dua rakaat dengan satu salam, empat rakaat dengan satu salam, enam rakaat dengan satu salam, tapi tidak ada tasyahud awal.
Dia boleh mengurangi dan menambahkan rakaatnya, asalkan setiap kali mengerjakannya dia berniat. Artinya boleh mengubah niat ditengah sholat dengan melebihi atau mengurangi rakaatnya karena sholatnya sangat fleksibel.
Sholat sunnah mutlak tidak ada jumlah bilangannya dan dia boleh mengganti bilangan rakaatnya ditengah sholat tapi tidak boleh melewati dari rakaatnya.
Misalnya dari niat 4 rakaat mau nambah menjadi 6 rakaat, niat mau nambah dua dari saat mengerjakan 4 rakaat. Bukan disaat mengerjakan rakaat ke-5, jika seperti itu maka tidak sah.
Waktu Pengerjaan
Waktu mengerjakannya boleh kapan saja, kecuali saat setelah shubuh sampai naiknya matahari, mau masuk waktu dzuhur (matahari tepat diatas kita), dan setelah sholat ashar sampai maghrib.
Sholat Sunnah Qodho Nafilah
Disunnahkan kita mengqodho sholat sunnah yang ada waktunya.
Seperti sholat sunnah dhuha. Jadi misalnya disaat tidak memungkinkan kita melaksanakan sholat sunnah itu, maka disunnahkan sholat itu diqodho disiang harinya atau dihari berikutnya.
Kenapa termasuk sunnah? Karena khawatir jika kamu membiarkan kebiasaanmu dalam menunaikan sholat sunnah itu ditinggalkan dan tidak kamu gantikan, maka akan memicu kamu untuk bermalas-malasan dihari kemudian. Tapi jika kamu ulang karena tertinggal, maka kamu artinya sedang mendidik jiwa agar tidak malas-malasan.
Ulama mengatakan,
Terkadang efeknya itu membuat setan jera karena setan sudah mencoba untuk menyuruh dia meninggalkan sholat itu tapi ternyata dia tetap mengerjakan besoknya.
Ini untuk sholat sunnah yang punya waktu, bukan sholat sunnah yang ada sebabnya. Hal ini dilakukan karena ingin mendidik jiwa agar tidak bermalas-malasan.
Ulama juga mengatakan hal ini tidak hanya berkenaan dengan sholat sunnah tapi juga berkenaan dengan amalan (wirid). Misalnya kamu setiap hari rutin membaca surat yasin, ratib, dan amalan lainnya, tapi jika suatu saat kamu tidak mengerjakannya maka kamu harus menggantikannya dilain waktu.
Kita harus mengerjakannya agar jiwa ini terdidik sehingga lama kelamaan akan membuat kita menjadi orang yang konsisten dalam amal.
Sholat Sunnah Malam
Sholat sunnah malam tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Allah mengatakan kepada Nabi SAW,
“Bertahajudlah kamu sebagai suatu tambahan ibadah“
Sholat ini memiliki keistimewaan.
Jika seseorang mengerjakan sholat sunnah itu adalah orang-orang yang benar-benar diberi taufik oleh Allah untuk mengerjakannya, apalagi sholat malam?
Ibadah yang dilakukan karena Bentuk Rasa Syukur
Sayyidah Aisyah menegurnya saat didapati Nabi sholat malam hingga kakinya bengkak. Artinya sukarelanya Nabi didalam ibadah hingga membuat kakinya bengkak dan sampai membuat lupa diri untuk istirahat.
Saat Sayyidah Aisyah menegurnya, “Wahai Rasul, bukankah Allah sudah menetapkan didalam firmannya bahwa Dia menghapus dosamu dari yang lalu maupun yang akan datang?“
Lalu Rasul menjawab “Wahai Aisyah, apa saya tidak boleh menjadi hamba yang pandai bersyukur? Yang Allah berikan untuk saya tidak sebanding dengan apa yang saya lakukan”
Lihat sukarelanya Nabi dalam ibadah.
Didalam mengerjakan ketaatan, sukarela itu yang paling penting. Tulus, ikhlas, mengharap hanya imbalan dan balasan dari Allah. Karena jika kita mengerjakan suatu ibadah dengan imbalan dunia, maka kita akan lelah sehingga tidak ada ibadah yang akan dikerjakan.
Kisah seorang Bani Israil yang Menghitung Ibadahnya
Ada seorang Bani Israil yang menghitung ibadahnya selama 60 tahun didalam goa. Tidak bertemu dengan siapapun, dia hanya ibadah bahkan tidak pernah mencari makan kecuali makannya datang dari Allah.
Pada saat dia meninggal, Nabi SAW bercerita datang pada hari kiamat lalu Allah hisab amal ibadahnya. Kemudian Allah berkata “Masukkan hamba Ku ini kedalam surga dengan rahmat Ku“
Tapi dia menjawab “Ya rab, saya 60 tahun ibadah kemana pahalanya? Kok malah masuk surga dengan rahmat Mu?“
Kemudian Allah menjawab “Bener nih kamu mau menghitung? Ya baik jika ingin menghitungnya”
Lalu Allah menyuruh malaikat untuk mengambil timbangan untuk mengukur satu bola matanya dengan ibadah 60 tahunnya. Saat ditimbang, satu nikmat bola mata lebih berat daripada timbangan ibadahnya.
Kemudian Allah bertanya kembali “Masih mau menghitung? masih berani menghitungnya?”
Lalu dia menjawab kembali “Tidak ya Rabb. Masukkan saya kesurga dengan rahmat Mu, jangan dengan ibadahku“
Jika kamu mengharap surga karena ibadah yang kamu perbuat, maka tidak akan ada yang selamat.
“Ya Allah nasib, uang tidak banyak“
Itu karena kamu mematok hidup hanya tentang uang. Bagi mu kaya adalah disaat nominal angka direkening banyak. Padahal Allah mengatakan “Yang kamu punya didalam tubuh, berapa kekayaan tanpa kamu sadari?“
Bola mata yang kamu punya jika ada orang yang kehilangan bola mata dan dia bisa beli, maka dia akan beli. Tapi kita lebih sering mendengar orang menjual ginjal. Kenapa dia berani menjual ginjalnya? Karena dia merasa masih punya satu ginjal lainnya.
Harga satu ginjal misal 2 Milyar. Bayangkan jika dengan hitungan mata dunia, maka di badanmu sudah ada 4 Milyar. Itu hanya ginjal yang kamu bawa jalan kemana-mana, maka kurang kaya apa kamu?
Jika sakit mata berobat kesana kesini, berapa biaya yang harus dikeluarkan?
Kamu kira nikmat Allah murah? dan kamu kira Allah segitunya tidak memberi mu nikmat? Belum lagi nikmat hembusan nafas, setiap detiknya kita bisa bernafas bebas tidak ada yang mengatur. Kamu kira itu bukan nikmat? Kamu kira nikmat hanya angka?
Maka selagi masih bisa bernafas, maka bersyukurlah.
Punya apapun dimuka bumi ini tapi misal nikmat lidah diambil oleh Allah, maka untuk apa?
Ternyata sumber kenikmatan ada dibadan.
“Ya Rabb ana miskin, tidak punya apa-apa“
Bagaimana kamu merasa miskin sementara kamu adalah hamba yang Maha Kaya.
Allah memberikanmu semuanya nikmat yang luar biasa, tapi kita tidak tahu ternyata yang ada dibadan kita isinya nikmat semua. Makanya jangan mudah mengeluh kepada Allah.
Jadi alasan Nabi SAW mengerjakan solat malam adalah karena ingin menjadi hamba yang bersyukur.
Sholat sunnah malam itu sunnah yang disebut dengan tahajud karena dia adalah sholat yang dikerjakan setelah tidur dan setelah sholat isya. Bukan yang bangun karena belum sholat isya.
Orang yang tidur dalam keadaan sudah sholat isya, lalu bangun malam untuk mengerjakannya, maka ini besar pahalanya. Tapi yang menunda sholat isya untuk bangun malam, tetap dapat pahala tapi bukan tahajud. Namanya sholat mutlak saja atau sholat malam biasa.
Jika seseorang sudah sholat isya, biasanya tidurnya sudah tenang, karena tidak ada kewajiban yang mengharuskan dirinya bangun. Tapi jika belum sholat isya kemudian dia bangun karena ada kewajiban yang belum dia kerjakan, maka itu beda, pahalanya juga beda.
Waktu Pengerjaan
Waktu paling afdhol untuk mengerjakannya adalah jika malam dibagi dua maka bagian terakhir yang paling bagus. Tapi jika dibagi tiga, maka bagian tengah yang paling bagus. Jika dibagi enam, maka yang paling bagus adalah bagian empat dan lima.
Paling bagusnya sholat malam seperti ibadahnya Nabi Daud a.s. yaitu
Sholat yang paling utama setelah mengerjakan sholat wajib adalah sholat sunnah diwaktu malam.
Ciri-ciri Hambanya Allah
Mereka adalah orang-orang yang jika
- Berjalan dimuka bumi dengan tidak sombong
Jalannya tenang dan tidak terburu buru. Istilahnya dia punya wibawa. - Diajak bicara dengan orang bodoh dan membicarakan hal yang tidak penting, maka dia tidak mengikutinya.
- Melalui malamnya dalam keadaan bersujud (ibadah kepada Allah).
Nabi Muhammad SAW bersabda
“Hendaknya kamu bangun malam untuk ibadah karena ini adalah kebiasaannya orang-orang sholeh sebelum kamu“
Ibadah diwaktu malam paling cepat untuk kita dekat kepada Allah karena Dia melihat kesungguhanmu untuk mendekat. Ditengah orang semuanya tertidur, kamu justru bangun dan terjaga untuk mendekat kepadaNya. Saat kamu mengerjakan sholat malam, seolah Allah melihat bukti jika kamu sungguh-sungguh ingin dekat dengannya.
Sholat malam paling ampuh untuk menggugurkan semua dosa. Keburukan-keburukan kita paling ampuh dihilangkan oleh Allah.
Bangun malam dapat menghilangkan penyakit-penyakit yang ada dibadan.
Kisah Habib Umar AlMuhdhor Sembuh karena Sholat Malam
Saat beliau demam tinggi hingga bisa disebut step. Sangat menggigil dan dilapisi berlapis-lapis selimut. Saat datang waktunya sholat malam, dia bangun.
Keluarganya mengatakan “Ya Imam, kamu lagi sakit berat, menggigil, jangan dipaksa“
Tapi dia menjawab “Hey hawa nafsu yang buruk, jangan membuat aku manja sehingga membuatku lupa kepada Allah yang menciptakanku“
Sholat malam dijadikan obat oleh beliau, sehingga sakitnya sembuh.
Berbeda dengan kita. Justru kita saat sakit menjauh dari ibadah. Dengan alasan sakit kita meninggalkan ibadah. Tapi jika orang sholeh, saat sakit justru semakin kencang ibadahnya. Karena mereka yakin dengan ibadah dan taat, dia akan menemukan obatnya disana.
Sunnah di waktu Bangun Malam
- Mengusap wajah saat bangun tidur, lalu melihat keatas (langit)
Jika tidak bisa melihat langit, maka lihat atap saja tidak apa-apa. Melihat keatas bersamaan dengan membaca surah Al Imran pada 11 ayat terakhir.
إِنَّ فِى خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَءَايَاتٍ لِّأُولِى الْأَلْبَابِ ﴿١٩٠﴾ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَاذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴿١٩١﴾ رَبَّنَآ إِنَّكَ مَن تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُۥ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ ﴿١٩٢﴾ رَّبَّنَآ إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِى لِلْإِيمَانِ أَنْ ءَامِنُوا بِرَبِّكُمْ فَئَامَنَّا ۚ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ ﴿١٩٣﴾ رَبَّنَا وَءَاتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ ﴿١٩٤﴾ فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّى لَآ أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِّنكُم مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى ۖ بَعْضُكُم مِّنۢ بَعْضٍ ۖ فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِى سَبِيلِى وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ثَوَابًا مِّنْ عِندِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ الثَّوَابِ ﴿١٩٥﴾ لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِى الْبِلَادِ ﴿١٩٦﴾ مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۚ وَبِئْسَ الْمِهَادُ ﴿١٩٧﴾ لَكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا نُزُلًا مِّنْ عِندِ اللَّهِ ۗ وَمَا عِندَ اللَّهِ خَيْرٌ لِّلْأَبْرَارِ ﴿١٩٨﴾ وَإِنَّ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَمَن يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِمْ خَاشِعِينَ لِلَّهِ لَا يَشْتَرُونَ بِئَايَاتِ اللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۗ أُولَئِكَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ ﴿١٩٩﴾ يَآ أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٢٠٠
Lebih afdhol dibaca sampai selesai ayat. InsyaAllah setannya pergi semua sehingga tidak ada yang ikut.
- Memulai sholat sunnah tahajud
- Perbanyak doa dan istighfar
Karena Allah mengutus malaikat turun ke bumi untuk berkeliling mencari kaum muslimin. Mereka mencari yang sedang meminta ampun, hajat, dan taubat. Maka niscaya siapa yang meminta ampun, Allah akan ampuni. Yang meminta taubat, Allah akan berikan pintu taubat untuknya. Dan yang sedang meminta hajat, Allah penuhi segala hajatnya.
Makruh di waktu Bangun Malam
- Mengkhususkan hanya pada suatu waktu
Misalnya kamu mengkhususkan hanya setiap malam jum’at ingin bangun malam untuk mengerjakan sholat sunnah malam.
- Sepanjang malam tidak tidur
Dia dari awal hingga subuh tidak tidur terlebih dahulu. Biasanya ini yang dilakukan oleh orang-orang yang begadang.
- Sering meninggalkan tahajud karena kebiasaan
Seperti dia sedang punya hajat. Dia bangun malam tapi mengutamakan sholat hajatnya.
والله أعلم بالصواب