Kita harus ridho, atas apa yang Allah tetapkan (baik dan buruk).

MT. Fadhlurrahman
Sabtu, 22 Februari 2020
Kajian Kitab Nashoihud Diniyyah
Ustadzah Aisyah Farid BSA

بسم الله الر حمن الر حيم

Dikajian sebelumnya, dijelaskan tentang 1 golongan yang selamat, yaitu Ahlussunah wal jamaah.

Banyak ajaran-ajaran yang beredar sekarang, namun banyak dari ajaran tersebut menyimpang dari hakikatnya islam, dari apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Tapi mereka label nya islam.

Sebagaimana telah kita belaha sebelumnya mengenai kelak Ummat Nabi Muhammad akan terpecah menjadi 73 kelompok golongan dan hanya 1 golongan yang akan selamat, yaitu ahlussunah wal jamaah .

رضيت بالله ربا وبالاسلام دينا وبمحمد نبيا ورسولا وبالكعبة قبلة وبالمومنين اخوانا

Kita ridho bahwa Allah sebagai Tuhan kita, Islam sebagai Agama kita, Nabi Muhammad sebagai Nabi kita, dan Kita juga ridho Al Qur’an sebagai imam kita, kita juga yakin Ka’bah itu sebagai kiblat kita, kita juga yakin sesama muslim adalah saudara, kami berlindung dan berlepas dari segala agama yang bertolak dengan Agama Islam, kita juga beriman oleh kitab-kitab Allah, dan kita beriman kepada Rasul-rasul yang Allah utus, dan beriman kepada malaikat, kita juga beriman kepada takdir Allah yang baik dan buruk, kita juga percaya kepada kiamat/hari akhir, apalagi yang harus kita yakini?

Segala sesuatu yang datang dari Nabi Muhammad, itu datangnya dari wahyu. Hidupkanlah kita dalam keyakinan ini, matikanlah kita dengan keyakinan ini, dan bangkitkanlah kita dengan keyakinan ini agar kita selamat.

Kita harus menyandarkan diri kita kepada Al-Qur’an. Apa yang Allah sampaikan, harus kita kerjakan, jika tidak bisa maka janganlah memanipulasi atau memutarbalikkan sesuai paham kita sendiri.

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

Sesungguhnya agama yang diridhoi (disisi) Allah hanyalah Islam

Agama yang diakui oleh Allah adalah Agama Islam. Maka jangan kita membenarkan agama lain, selain Islam.

Agama islam itu kitabnya 4, zabur, taurat, injil, Al Qur’an. Namun kitab yang benar-benar terdahulu, bukan yang sudah dicampur-tangani (tidak murni) oleh manusia, yaitu penganutnya terdahulu yang menyimpang.

Kita juga harus beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah SWT (Kitab yang murni dibawa oleh Nabi-Nabi terdahulu). Namun penyempurna dari semua kitab adalah Al-Quran. Semua yang ada didalam Al Qur’an, lengkap, sempurna, semua (kisah) yang ada dikitab-kitab sebelumnya dijelaskan didalam Al-Qur’an.

Kita juga beriman kepada malaikat. Percaya bahwa malaikat itu ada, seperti dalam sebuah hadits Nabi:

وَإِنَّ الْمَـلاَئِـكَةَ لَتَضَعُ أَجْـنِحَـتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا بِمَا يَصْنَعُ

Sesungguhnya para Malaikat membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha atas apa yang mereka lakukan

Allah memiliki para malaikat yang bertebaran dimuka bumi ini, para malaikat itu mencari orang-orang yang sedang memanjatkan doa dan menyebut-nyebut nama Allah.

Kita harus ridho, atas apa yang Allah tetapkan (baik dan buruk). Meskipun tidak menyenangkan, kita harus ikhlas. Allah tidak akan memberikan ujian, jika kita tidak mampu melaluinya.

Jika ada benda yang kita diambil. Misalnya kehilangan motor. Itu ketetapan yang tidak menyenangkan. Tetapi kita harus ikhlas. Semakin dewasa seseorang tidak mungkin ujian yang diberikan akan tetap sama denga ujian sebelumnya. Ibarat seperti Mahasiswa yang mendapat ujian anak SD. Ujian seperti ini tidak adil bukan ? Dan ujian setiap orang berbeda.

Allah tidak akan memberikan ujian kecuali kita mampu untuk melewatinya. Dan setiap ujian yang Allah berikan pasti memiliki hikmah walaupun hikmahnya mungkin belum kita ketahui pada saat itu juga.

Jika saja seseorang selalu mampu untuk mengambil pelajaran pada setiap kejadian yang dilaluinya, maka sebenarnya ada hikmah kebaikan yang didapat setelahnya. Misal, ada orang kehilangan motor, padahal motor tersebut adalah sumber dia untuk mencari nafkah, ditambah lagi motor tersebut masih kredit dan belum lunas. Bisa jadi, jika motor tersebut digunakan pada saat itu, mungkin saja ada hal-hal yang lebih buruk lagi akan menimpa dia (kehilangan nyawa dll).

Kenapa Allah tidak memberitahu (bahwa takdir buruk yang menimpa seseorang itu lebih baik) daripada keinginannya ?, karena Allah ingin melihat siapa yang tabah, siapa yang sabar, dan yang mau menggunakan akalnya dengan baik.

Jika ada orang yang tidak percaya kiamat, berarti imannya tidak benar.

Tidak ada sesuatu yang Nabi ucapkan, melainkan wahyu yang diwahyukan. Telah mencicipi nikmatnya keimanan, yaitu orang yang ridho Allah sebagai Tuhan-nya, Islam sebagai Agamanya, dan Nabi Muhammad sebagai Rasulnya.

Orang yang tahu maksud dari nikmatnya keimanan, maka dalam setiap kali dia melakukan ibadah, dia akan merasakan kenikmatan dalam beribadah (shalat, sedekah, tilawah dll).

Barangsiapa orang yang mengucapkan disaat pagi dan petang

“رضيت بالله رباًّ وبلإ سلام دينا وبمحمد نبيا”

Siapa yang membaca doa tersebut, maka Allah akan ridho dengannya. Caramu agar ridho dengan Allah :

  1. Kamu harus ridho dengan segala ketetapan Allah yang diatur untuk kita, yang akan datang kepada dirimu nanti.
  2. Hendaknya kita merasa cukup dengan rezeki yang Allah berikan kepada kita. Berapapun yang diberikan kepada kita, maka kita terima dengan lapang dada. ridho, menerima, sabar.
  3. Mendawamkan dirinya dengan ketaatan kepada Allah. Dan selalu menjaga hal-hal yang wajib.
  4. Hindari segala yang Allah larang.
  5. Jadi orang yang ikhlas dengan apa yang kita kerjakan (ibadah).
  6. Menyandarkan diri kita kepada-Nya.

Berapa banyak orang diluar sana, mereka tidak mengedepankan Al-Qur’an, melainkan mengedepankan logikanya.

Jika diberi ujian sabar, maka berlapang dada dan bersyukur.

Jika kita ridho kepada Allah, kita tidak akan pernah menyandarkan diri kita kepada orang lain, kita hanya berharap kepada Allah. Kita akan menjalankan ibadah dengan senang, tidak menggerutu, malas, banyak pertanyaan.

Jangan mengedepankan akal dibanding Al-Quran. Orang-orang yang mengedepankan akal akan mengeluarkan fatwa yang salah contohnya adalah “Jilbab adalah tradisi orang arab“.

Kalimat ini dibantah oleh Ulama Habib Umar bin Hafidz bahwa Orang arab jahiliyah dulu tidak ada yang menggunakan jilbab, bahkan mereka suka menari perut (yang memperlihatkan sebagian tubuh mereka). Namun, ketika islam datang, islam mengubah mereka menjadi muslimah.

Jika ada orang diberi ujian, namun tidak kuat, biasanya orang tersebut menjadi kehilangan akal (gila). Dan ini termasuk keadilan Allah, karena perbuatan orang tersebut tidak dicatat oleh Malaikat. Ada 3 orang yang tidak dicatat oleh malaikat walaupun berbuat sesuatu, bayi, tidur kemudian mengigau memukul orang , hilang akal (gila).

والله أعلمُ بالـصـواب