MT Khairunnisa
Kamis, 6 Februari 2020
Ustadzah Aisyah Farid BSA
بسم الله الر حمن الر حيم
Pendahuluan
Orang yang mengaji hakikatnya pergi ke taman surga. Jika ia bisa memilih pergi ke taman surga maka berarti dia insyaAllah menjadi golongan penghuni surga. Semoga kita menjadi golongan ahli majelis sampai ajal menjemput kita.
Keadaan Hati Manusia Akhir Zaman
Kita sekarang sedang berada di zaman yang sering mudah berubah hatinya. Yaitu dimana ketika pagi hari dalam keadaan muslim, namun di sore hari berubah menjadi kafir. Entah godaan atau ajakan apa sehingga berubah menjadi kafir. Hati yang selalu berubah-ubah.
Bagaimana caranya bisa mengendalikan hati kita ? agar tergiring ke tempat yang baik, amalan yang baik. Jawabannya adalah sering-sering mendengar nasehat.
Jika telinga kita tidak mampu mendengar nasehat (kebaikan) secara penuh selama 24 jam, maka lakukan kebaikan lainnya seperti shalawat. Atau paling tidak, jangan sampai kehilangan mendengar sedikit kebaikan (nasehat) dalam sehari.
Kita harus sadar dari perbuatan/mendengar hal-hal yang kurang baik.
Pandanglah orang-orang sholeh/alim. Karena dengan memandangnya akan menambah iman, serta mendapat pahala. Memandang dengan pandangan ta’dzhim, cinta, atau ingin mendapat berkah, kebaikan dll.
Namun berapa lama memandang orang Soleh (Guru) dalam sehari? jika paling lama hanya dua jam (misalnya). Lalu sisa (waktu) nya digunakan memandang (melakukan) apa?
Jika kita tahu mata kita banyak melihat yang kurang baik, maka jangan sampai ketinggalan dalam satu hari, mata kita memandang sesuatu kebaikan. Seperti memandang Guru, memandang Al Quran.
Kenapa ada orang yang semakin jauh dari Allah. Penyebabnya adalah banyaknya dosa mereka.
Jika seseorang memiliki iman di hati, maka akan ada cahaya yang masuk ke hati orang tersebut. Sehingga hatinya bercahaya karena imannya. Jika semakin tambah dalam melakukan kebaikan maka hatinya akan disinari dengan cahaya .
Begitu juga dengan perbuatan keburukan, seperti mata memandang orang lain dengan pandangan sinis, mulut mengghibah, kuping mendengar yang tidak bermanfaat. Jika dosa-dosa yang dilakukannya sudah masuk ke hatinya maka hatinya berubah menjadi hitam pekat, dan ini akan berpengaruh kepada sikapnya yang juga buruk.
Jangan mudah merasa cukup dalam beramal. Dan jangan merasa mendapat dosa kecil ketika melakukan sedikit perbuatan buruk .
Nabi pernah berkata, “Nanti ada di suatu zaman dimana ada dua orang yang saling ingin membunuh. Kemudian yang satu terbunuh dan yang membunuh tidak diketahui. Tapi ketahuilah keduanya(yang dibunuh dan yang membunuh) akan masuk ke dalam neraka”. Padahal yang terbunuh kelihatan orang baik-baik, entah ada kesalahan atau masalah apa. Namun, Nabi memberikan larangan keras “Kebanyakan umumnya, ada orang yang dibunuh secara zholim, namun ternyata dia punya dosa yang tidak kita ketahui”.
Maka dari itu jangan jadikan orang baik atau orang yang terlihat baik sebagai panutan kita. Namun panutan kita adalah Ulama.
Jika kita berziarah kepada para Wali (Ulama), ada pelajaran yang bisa kita pelajari. Bagaimana cara dia istiqomah dalam ibadah, bagaimana cara berdakwahnya mereka. Maka sudah selayaknya kita jadikan mereka (Ulama) sebagai panutan bagi kita, karena panutan mereka (Ulama) adalah Rasulullah SAW. Dan tidak ada yang mereka takuti kecuali Allah.
Nabi berkata “Nanti diakhir zaman, kamu akan mendapati fitnah seperti turunnya hujan”. deras, karena fitnah dimana-mana. Fitnah itu cobaan. Dari depan diuji, dari belakang diuji, dari samping diuji.
Dan Kunci selamat dalam menghadapi fitnah adalah sabar. Tidak ada yang bisa sabar kecuali dengan iman. Bagaimana mendapatkan iman ? jangan tinggalkan majelis ta’lim, jangan tinggalkan orang-orang sholeh, mengambil berkah terhadap para aulia (Ulama).
Setiap muslim yang baik adalah bisa memberikan pertolongan kepada temannya. Jika seorang muslim saja bisa memberikan pertolongan, maka bagaimana dengan pertolongan para aulia, yang dekat dengan Allah ? Jika kita mendekat pada mereka, maka harapan kita adalah mereka mau memberikan pertolongan kepada kita agar selamat dunia akhirat.
والله أعلمُ بالـصـواب