بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Hari/Tanggal : Ahad, 25 September 2022
Tempat : Masjid Al Ittihad, Tebet – Jakarta Selatan
Guru : Ustadzah Aisyah Farid BSA
Betapa nikmat lisan ini kala dapat bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW Betapa nikmatnya diri ini saat kita dapat mendengarkan kisah-kisah tentang Nabi Muhammad saw. Betapa dimanjakannya hati ini saat kita mendengarkan lantunan-lantunan pujian Nabi Muhammad saw.
Tidak ada kenikmatan yang lebih indah saat kita menambahkan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.
Sungguh hampa orang yang dihatinya tidak kenal Nabi Muhammad SAW.
Sungguh hampa orang yang dalam hidupnya bahkan tidak pernah memuji Nabi Muhammad SAW. Sungguh hampa orang-orang yang bahkan mengharamkan dirinya untuk hadir agar bisa memuliakan kelahiran Nabi Muhammad saw.
Tapi Alhamdulillah Allah izinkan kita semua dapat berkumpul, dapat hadir, dan juga harapan kita, kita ini seperti yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu Nabi sedang duduk dengan para sahabatnya, tiba-tiba Nabi memandang ke langit dengan pandangan yang cukup jauh, tiba-tiba Nabi saw berucap,
Nabi saw : “Wahai hati, saya rindu dengan saudara-saudaraku”
Sahabat : “Ya Rasulullah, apakah kami ini yang ada di depanmu adalah saudara-saudaramu itu? Atau barangkali Nabi-Nabi sesama para muslim yang berdakwah menjadi utusan Allah, apakah mereka yang kau rindukan Ya Rasulullah?”
Nabi saw : “Saya rindu dengan saudara-saudaraku. Saudara-saudaraku adalah mereka umat-umat setelahku, mereka rindu kepadaku, mereka beriman kepadaku, sementara mereka belum pernah berjumpa denganku.”
Apakah itu kita wahai saudara? Benarkah kita orang yang merindukan Nabi Muhammad saw? Benarkah kita orang yang saat itu diingat oleh Nabi Muhammad saw?
Jika ya, sungguh kita orang yang beruntung yang pernah dirindukan oleh Nabi Muhammad saw. dan mudah-mudahan kerinduan ini dapat mengantarkan kita pada perbuatan yang mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW. Semoga kerinduan ini bukan hanya ada di dalam hati yang membuat hati menjadi gembira dan rindu kepadanya, tetapi kerinduan ini bisa mengubah budi pekerti kita agar bisa mengikuti budi pekerti Nabi Muhammad SAW.
Kisah
Dikatakan dalam sebuah kisah, ada seorang ulama yang bernama Abdullah ibn Al Hakim. Beliau bermimpi, dalam mimpinya beliau melihat Al Imam Syafi’i, beliau bertanya,
Abdullah ibn Al Hakim : “Ya Imam, apa kabarmu? Apa yang Allah perbuat terhadapmu?”
Imam Syafi’i : “Allah swt merahmatiku, Allah mengampuni dosa-dosaku, dan Allah memasukkan aku ke dalam surga. Aku diarak seperti seorang pengantin yang diarak ingin berjumpa dengan pasangan pengantinnya. Aku diberikan oleh Allah kenikmatan yang begitu luar biasa.”
Abdullah ibn Al Hakim : “Apa amalmu yang membuatmu sampai pada kedudukan yang tinggi ini?”
Imam syafi’i : “Allah memberikan aku kedudukan setinggi ini, kedudukan senikmat ini, kedudukan sampai aku bisa mendapatkan surga seperti ini, hanya karena di karyaku (Ar Risalah), aku menutupnya dengan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.”
Allah memuliakan ulama, memuliakan orang-orang pendosa, memuliakan semua makhluk di muka bumi ini hanya karena berkat sholawatnya kepada Nabi Muhammad SAW
Di bulan Rabiul awal sudah berapa sholawat yang kita baca? Sudah berapa niat yang kita tanamkan di hati untuk membaca sholawat kepada Nabi Muhammad saw?
Kita mengaku cinta kepadanya, semoga Allah benar-benar memurnikan cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW, meneguhkan amal perbuatan kita sebagai orang-orang yang berjalan di jalannya Nabi Muhammad saw.
Di Rabiul awal ini mari sama-sama kita memasang niat ingin memperbanyak membaca sholawat, ingin menambahkan kedekatan kepada Nabi Muhammad saw, ingin menghadiri setiap tempat yang dimana disitu ada junjungan untuk Nabi Muhammad SAW
Setiap tempat yang dibuat karena tujuan Nabi Muhammad SAW, maka tempat itu menjadi mulia berkat Nabi Muhamamd SAW. Setiap tempat yang dibuat karena Nabi Muhammad SAW, maka perkumpulan itu menjadi perkumpulan yang baik dan mulia karena Nabi Muhammad SAW.
Kita orang-orang yang hadir (Maulid) baik saya sendiri yang berdiri disini kita semua orang yang banyak dosa, kita orang yang banyak salah, kita orang yang banyak kurang, tapi kita semua bisa mendapatkan keberkahan dan kemuliaan bukan karena kita yang datang maulid, tapi karena kita duduk disini merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. bukan karena kita baca maulidnya, tapi karena yang kita datangi dan kita hadiri dan yang kita baca sejarahnya adalah junjungan Nabi kita Nabi Muhammad SAW.
Maka harapan kita ,
Ya Allah, jangan sampai kau cabut nyawa ini kecuali cinta kita kepada Nabi Muhammad sudah bertambah dan bertambah. Kedekatan kita kepada Nabi Muhammad sudah bertambah dan bertambah. Budi pekerti kita sudah banyak meniru budi pekerti Nabi Muhamammad SAW.
Jangan cabut nyawa kami Ya Allah kecuali Malaikat Izrail datang bersama dengan Nabi Muhamamd SAW. Malaikat Izrail datang diiringi dengan hadirnya Nabi Muhammad SAW.
Di Bulan Rabiul awal ini semua umat yang mengaku cinta kepada Nabi Muhammad SAW akan sibuk hari-harinya menghadiri maulid Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan semua majelis yang kita hadiri ini benar-benar bisa mengubah kita, mengubah budi pekerti kita, membersihkan kotoran-kotoran hati kita, menghapus semua dosa-dosa kita, semata-mata hanya berkat Nabi Muhammad SAW.
Aamiin Ya Rabbal Alaamiin …
Jangan sampai berlalu hari-hari begitu saja tanpa adanya sholawat yang tercatat di catatan buku amal baik kita bahkan sampai 30 Rabiul akhir dan sampai terus dalam hari-hari kita, kecuali di dalam itu ada catatan amal baik kita yang mana kita hadiahkan sholawat kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan Allah berikan kepada kita kemuliaan.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ