Jumat, 28 Januari 2022
Acara : Talkshow Wanita Musimah
Penyelenggara : Aswaja Net
Pembicara : Ustadzah Aisyah Farid BSA
Bagaimana menjadi wanita sholehah di Era Modern? mengingat karena ada tuntutan sebagai wanita karir akibat westernisasi. Dengan adanya kemajuan teknologi tidak ada lagi batasan antara pria dan wanita. Menimbulkan isu-isu yang kedepannya akan jadi degradasi moral terhadap wanita itu sendiri.
The Highlight
- Dengan adanya isu-isu terkait wanita yang bertentangan dengan syariat Islam. Lantas bagaimana kita sebagai seorang wanita muslimah menyikapi keadaan seperti ini ?
- Bagaimana menempatkan peran sebagai wanita yang sesuai dengan fitrahnya ?
- Bagaimana menjadikan diri kita sebagai seorang muslimah yang utuh dan Istiqomah tanpa melanggar norma-norma muslim di era modern?
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Mudah-mudahan nasehat-nasehat ataupun pembahasan yang kita uraikan semua menjadi bekal kita agar kita menjadi wanita teladan, wanita mulia, wanita yang baik, sholehah. Sebagaimana yang dikatakan Nabi Muhammad SAW,
الدنيا متاع وخير متاعهاالمرأة الصالحة
Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah
Paham Barat
Tapi mari kita lihat perempuan dizaman sekarang . Perempuan sekarang telah terkontaminasi dengan modernisasi, lalu dimasukkan pula paham western, budaya barat, yang memberikan paham kepada kita (wanita), bahwa cantik itu adalah orang yang “menampakkan keindahan tubuhnya“.
Barat datang menghancurkan apa yang telah Nabi ajarkan kepada kita, bahwa sejatinya perempuan yang paling bernilai adalah perempuan yang paling pandai menjaga dirinya sendiri. Perempuan yang paling melindungi dirinya sendiri.
Wanita dan Islam
Dan islam datang, dibawa oleh Nabi kita Muhammad SAW, mengangkat derajat wanita yang tadinya wanita tidak diakui dan dianggap, bahkan saat seorang wanita lahir dimuka bumi, wanita tidak memiliki hak apapun, dan sebagian dari mereka merasa mendapat “aib” jika memiliki anak perempuan. Ada dari mereka ketika mendapat perempuan, tanpa berpikir panjang langsung digali kuburan ditempatnya. Ini terjadi sebelum islam datang. Perempuan dijadikan budak yang memuaskan kebutuhan biologisnya pria.
Perempuan tidak mendapatkan hak sebagaimana mestinya mereka dapatkan. Perempuan ditindas, disakiti, lalu datanglah agama islam. Nabi Muhammad memberi ruang kepada wanita. Wanita diakui keberadaannya.
Siapa yang mengakui keberadaan wanita pertama kali? Islam
Siapa yang memberikan hak kepada wanita pertama kali ? Islam
Siapa yang meninggikan martabat wanita pertama kali ? Islam
Tidak ada pujian yang disematkan kepada kaum hawa melainkan pujian itu datangnya dari agama Islam.
Seorang istri mulai diberikan haknya. Seorang istri di dalam firman Allah SWT,
وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ …
Dan bergaullah dengan mereka secara patut (QS. An-Nisa : 19)
Allah berpesan kepada kaum laki-laki untuk memperlakukan wanita dengan baik. Ini bukan sembarang orang yang memerintahkan. Allah yang perintahkan.
Tidak boleh kamu memperlakukan dia dengan buruk. Dia pasanganmu, bukan dijadikan budak, bukan dijadikan pelayan, tapi perumpamaan yang Allah berikan
ﻫُﻦَّ ﻟِﺒَﺎﺱٌ ﻟَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻟِﺒَﺎﺱٌ ﻟَﻬُﻦّ
Allah berikan perumpamaan, hai kaum pria istrimu itu adalah pakaianmu dan kamu adalah pakaian dia. Disama ratakan oleh Islam, kedudukannya tidak ada yang berlebihan, sama-rata haknya. Tetapi Islam mengajarkan kepada kita perempuan ada di bawah arahan laki-laki karena kalau perempuan yang berada di atas laki-laki perempuan yang mengarahkan laki-laki, maka dunia ini akan hancur, akan binasa.
Kenapa ? Mari kita sama-sama saling mengakui diri kita. Perempuan jarang bisa berpikir jernih. Yang baper, dia yang mudah tersinggung dia, yang emosinya sulit terkendali dia.
Apalagi perempuan punya masa datang bulan, PMS. Kalau (PMS) sudah datang, siapa yang berani mendekat ? suami kena (omel), anak kena, temen kena, yang di rumah yang bantuin kena, semuanya kena.
Kita (wanita) tidak stabil. Maka Nabi berkata, kita ini diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Akal kita akan tidak akan sama dengan akalnya laki-laki.
Kita perempuan sebelum melihat aspek lainnya, maka kenali dulu siapa dirimu ? Tapi perempuan sekarang dia belum mengenali siapa dirinya, lalu dia sudah diberikan paham untuk menyamaratakan dirinya dengan laki-laki. Paham barat sekarang datang dengan menerapkan hak asasi manusia.
Perempuan disamaratakan. Dengan apa ? dengan laki-laki.
Setiap orang berhak memiliki posisi yang sama. Padahal tujuannya ingin merusak sistem yang semestinya tidak pernah terjadi. Peradaban dirusak .
Maka dikatakan, jika ingin merusak peradaban, tidak perlu mengubah dunia. Tapi ubah (pemikiran) orangnya.
Kalau kita ingin mengatakan bahwa dunia itu karena bangunan, maka kita salah besar. Bangunan Romawi di zamannya yang lebih megah daripada kita sekarang. Bangunan-bangunan besar pada zaman Firaun jauh lebih megah daripada sekarang. Mereka lebih hidup dalam kejayaan barangkali dari sisi modern jauh lebih daripada kita. Kita ini peniru, kita ini bukan modern. Ini orang yang mencontoh dari masa lalu. Kita hanya melihat ke belakang.
Dulu ada bangunan tinggi Maka orang sekarang berlomba-lomba untuk membangun bangunan tinggi. Kita ini mencontoh (masa lalu), kita tidak lebih daripada itu. Kemudian setelah kita lihat itu semua, datang peradaban demi peradaban ikut dari masa ke masa.
Banjar dengan Jakarta punya cara yang beda. Tapi yang sama adalah sama-sama manusia.
Maka, bukan dunia yang harus diubah, tapi dirimu yang harus kau pertahankan (sebagaimana wanita dalam pandangan islam).
Kita sebagai diri, tidak mau ikut melakukan perubahan yang dilakukan oleh barat.
Islam mengajarkan, yang namanya cantik itu datangnya dari hati. Indah datangnya dari hati. Kesantunan datangnya dari hati.
Tapi barat menampilkan (bahwa cantiknya perempuan adalah) penampilan. Yang rambutnya yang terurai dengan anggun, bibirnya diwarnai dengan warna merah, matanya dihiasi dengan warna-warni dari kontak lensa, yang alisnya terukir dengan rapihnya, yang tubuhnya sempurna dengan lekukan-lekukan yang indah. Lalu kita termakan dengan ajaran barat, ini loh perempuan
Kisah Permen
Ada seorang perempuan datang ke salah seorang tokoh agama (dibarat sana), lalu dia bertanya “kenapa Islam membatasi kebebasan wanita ? pakaian diatur, perbuatan gerak-gerik di atur seolah-olah perempuan itu tidak punya kebebasan?“
Karena barat meneriakkan kebebasan untuk kaum hawa dengan dalil tidak boleh memaksakan istri dan anak-anak berjilbab. Perempuan sekarang tidak mau diatur. Kalau ada aturan, maka ditentang aturan tersebut.
Maka tokoh agama itu menjawab, “(diambil permen dan dibuka plastiknya. Lalu dilempar kebawah dan bertanya), kira-kira permen yang terlempar itu mau kamu makan ? “ya jelas tidak mau karena kotor”, jawab si penanya.
Lalu ditanya lagi, “Kamu akan makan permen yang mana? yang masih disegel ? (Permen) itu kan sudah terbuka tinggal makan, Kenapa memilih-yang tertutup? “
dijawab oleh perempuan tersebut, “iya karena yang itu (permen yang terbungkus) lebih bersih, lebih terjaga.“
Maka Ulama itu berkata, “Begitu pun kami (islam), memperlakukan para wanita-wanita. Kami meminta (wanita untuk) menutup diri, bukan karena kami ingin menekan mereka, tapi justru hakekatnya ingin menjaga mereka.“
Kenapa (permen) “dibungkus” ? karena ingin dijaga kebersihannya.
Kenapa (wanita) “berhijab” ? karena ingin dijaga kemurniannya.
Wanita Seharusnya
Kepada kaum wanita, kenapa diminta untuk menutup diri ? contoh yang Islam tuangkan dengan datangnya ajaran Nabi Muhammad SAW saat pertama kali turunnya ayatul hijab. Nabi perintahkan untuk segenap para istri-istrinya berhijab menutup dirinya memakai pakaian yang semestinya, bukan pakaian yang dengan lekukan tubuh yang terlihat oleh lawan jenisnya, atau yang dapat diamati oleh orang-orang lawan jenisnya.
Nabi mengajarkan pakaian tertutup, dengan alasan menjaga. Maka satu hal yang harus dipahami oleh kaum wanita, kamu menutup diri itu itu bukanlah perintah yang menekan dirimu dari kebebasan. Tapi sejatinya itu adalah bentuk kasih sayang Allah.
Semakin kamu terjaga, maka semakin kamu murni dan suci.
Kalau kita melihat minuman, sudahlah dia disegel, tutupnya dikasih tutup plastik lagi. Hati kita akan semakin yakin, “ini lebih aman, lebih bersih, lebih higienis, lebih terjaga“. Itu adalah contoh yang berkenaan dengan minuman. Bagaimana dengan kita sebagai seorang manusia?
…
Mudah-mudahan, Nabi tuntun dan bimbing kita untuk bagaimana menjadi wanita terbaik untuk bagaimana menjadi wanita soleha, untuk bagaimana menjadi wanita yang memang sepatutnya, menjadi itulah dia sebagai wanita bukan seperti apa yang digembar-gemborkan oleh budaya barat, tapi justru ambillah apa yang Nabimu ajarkan, lalu terapkan di dalam keseharian.
Insya Allah kita akan menjalani kehidupan dengan penuh keistiqomahan . Kuncinya, mendengarkan firman Allah, sabda Rasulullah SAW, mudah-mudahan dengan itu semua kita bisa berubah, kemudian mencontoh hingga kita berada di jalur Istiqomah. Aamiin. Ya Rabbal Alamin..
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ