بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Ketika Allah SWT mengumpulkan kita di tempat ini (majelis), berarti Allah SWT ingin memberikan kebaikan untuk kita, Allah SWT ingin memberikan rahmat beserta ampunannya untuk kita. Setiap orang yang disayangi dan dicintai oleh Allah, maka orang tersebut akan dituntun, akan dibimbing, akan digiring senantiasa menuju dan berada di tempat-tempat yang dicintai dan diridhoi-Nya.
Tanda Allah Membimbing Kita
Tiap dia duduk di suatu tempat, maka tempat duduk itu adalah tempat yang Allah ridhoi.
Jika dia pergi ke suatu tempat, maka tempat yang dia tuju itu adalah tempat yang Allah ridhoi.
Jika dia bertemu dengan seseorang dimanapun dia berada, maka pertemuan itu InsyaAllah adalah pertemuan yang Allah ridhoi.
Apapun yang dia lihat, yang dia dengar, bahkan yang terucap darinya itu adalah bentuk tanda bimbingan cintanya Allah kepada dia.
Kalau kita memiliki lisan masih berbicara yang salah, masih bicara yang berdosa, masih bicara hal-hal yang tidak berguna, maka disitu kita tau bahwa kita memiliki lisan yang belum benar-benar terbimbing dari Allah, belum ada bimbingan dari Allah.
Jika kita punya mata, mata kita belum bisa melihat apa yang baik-baik, maka disini kita sadar berarti mata kita belum benar-benar dibimbing oleh Allah untuk menjadi mata yang baik.
Allah, jika sudah cinta dengan seorang hamba, maka hamba itu akan dibimbing oleh Nya. Tangannya, matanya, telinganya, lisannya akan dibimbing kepada hal-hal yang Allah ridhoi.
Semakin kita selalu berada di tempat-tempat kebaikan, maka itu tanda bahwa Allah mulai menggiring dan membimbing kita. Mulut kita jika sudah mau membicarakan orang (ghibah) sudah mulai berat, membicarakan orang sudah mulai gelisah, membicarakan kejelekan sudah mulai menghindar, maka itu tanda kamu terbimbing dan tergiring olehNya.
Tapi jika membicarakan orang masih “enteng“, bahkan masih menjadi orang yang “ngomporin“, ini menjadi salah satu hal yang perlu kita renungi dan kita resapi bahwa berarti Allah belum membimbing dengan seutuhnya, belum menginginkan kebaikan untuk kita dengan seutuhnya, ternyata kita ini orang yang merugi karena hilang dari kita bimbingan dan tuntunan dari Allah SWT.
Mencari Berkah
Alhamdulillah Allah mengumpulkan kita di tempat ini (majelis) bersama-sama, apa yang kita cari selain ridho ? Selain ridho, kita juga mencari barokah. Tiap kita pergi kemanapun kita cari barokah. Yang sedang mencari rizki, ingat camkan dalam dirimu bukan mencari banyaknya rezeki, tapi yang kamu kejar adalah berkahnya rezeki.
Sama seperti kita di hadir majelis, datang ke majelis jangan yang dicari banyaknya duduk di majelis, tapi yang dicari berkahnya majelis.
Sebagian Salafuna Solihin berkata “mintalah kamu kepada Allah yaitu keberkahan, karena sesungguhnya sesuatu yang sedikit jika diiringi dengan keberkahan maka akan menjadi banyak. Tapi jika tidak ada barokah maka yang banyak pun akan terasa sedikit”.
Rezeki kita jika sedikit, tetapi di dalamnya ada berkah, maka yang sedikit itu mampu mencukupi semua. Majelis ilmu juga seperti itu.
Jika seseorang datang ke majelis ilmu walaupun hanya ke satu atau dua majelis (bukan tentang banyaknya), tapi yang dia datangi itu mendapat berkahnya, maka sama seperti dia mendatangi puluhan majelis. Ilmu yang dia dapati ilmu yang bermanfaat. Maka jangan pernah meremehkan berkahnya ilmu, berkahnya makanan yang ada di rumah.
Berkah itu jangan tidak dicari. Tapi berkah itu dicari.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ