MQ EPS 83
Hikmah dibalik dari sekian banyak ciptaan Allah SWT adalah Allah ingin menunjukkan kepada kita bahwa Dia lah yang Maha Mampu dan Maha Berkuasa.

Tanggal           : Selasa, 21 Februari 2023
Kitab               : Mukasyafatul Qulub
Karya              : Imam Ghazali
Guru                : Ustadzah Aisyah Farid BSA
Tempat            : MT Banat Ummul Batul

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

KAJIAN KITAB MUKASYAFATUL QULUB

Untuk apa Allah memberikan gambaran ciptaan-Nya?
Untuk apa kita memahami ciptaan-Nya?

Untuk kita semakin meyakini akan kekuasaan-Nya.
Saat kita memahami kuasa-Nya, kita akan tahu kepada siapa kita berhadapan. 

Bagaimana sikap kita saat menghadapi pengusaha terkenal? Kepada orang dunia kita tidak akan bersikap sembarangan, kita akan bilang “ini orang hebat”. Ketika bertemu dengannya, kita akan bertemu dengan penghormatan. 

Lalu bagaimana dengan Allah yang menciptakan Semesta? Yang mana Allah menciptakan semua itu awal mulanya dari cosmos, lalu muncul galaksi-galaksi yang sangat banyak. Satu galaksi ada milyaran bintang. Dan diantara galaksi itu ada kita di tata suryanya. Kita hanya salah satu yang ada diantara galaksi-galaksi itu. Jika kita membayangkan, maka kita sekecil apa? Kita bukan apa-apa.

Untuk apa kita belajar itu (penciptaan alam semesta)?
Agar kita tidak sombong di hadapan Allah. Pada saat kita merasa bangga dan hebat dengan apa yang kita punya, lalu dengan mudahnya mendongakkan kepala di hadapan orang lain.

Siapa kita jika bukan karena Allah?
Kamu bukanlah siapa-siapa, maka apa yang ingin kamu banggakan? 

Kita belajar menjadikan diri kita ini sebagai orang yang sadar bahwa kita ini kecil di mata Allah, maka jangan pernah angkuh dengan siapapun juga. Kita ini bukan siapa-siapa, maka kita harus menjadi orang yang paling merendah, merendah di hadapan Allah. Jika orang merendah di hadapan Allah, maka ciri-cirinya adalah tidak akan dinilai sebagai orang yang sombong.

Orang yang merendah di hadapan Allah, tidak perlu lagi merendah di hadapan orang. Tapi jika ada orang yang merendah di hadapan manusia, umumnya dia merendah karena punya alasan dunia.

Karena ciri-ciri orang yang merendah di hadapan Allah, dia tidak akan jalan dengan mendongak, dia tidak akan jalan dengan gayanya. Kenapa? karena dia sadar bahwa dirinya selalu diawasi oleh Allah.

Setiap sudut yang ada di dunia ini, Allah telah ciptakan dengan sempurna. Kita tidak bisa melihat kerajaan langit karena ternyata ada setan-setan khusus yang memang menutupi keindahan langit itu sendiri. Kita tidak bisa lihat apa-apa kecuali hanya awan, hanya langit yang seperti itu.

Kerajaannya dimana? Tidak terlihat karena ada setan-setan yang menutupi hingga awan ini berkabut, agar mata kita tidak bisa menembus melihat ada kerajaan langit. 

Lalu siapa yang bisa melihat? 

Beberapa tahun silam, Hubabah Nur berkata, “Langit ini jika seandainya dilihatkan kepadamu tentang kerajaannya, lalu kamu lihat betapa indah kerajaannya, maka kamu akan memandangnya terus menerus seraya kamu mengagungkan Allah penciptanya”. 

Tapi memang mata kita sudah tertutup oleh dosa, ditambah tertutup oleh setan. Setan menutup mata kita karena setan tidak mau jika kita semakin kagum kepada Allah. Setan tidak mau kita semakin membesarkan nama Allah karena penciptaan yang begitu Agung. Dibuat kecil oleh setan, sehingga yang kita lihat hanya langit.

Padahal jika dibuka, sesungguhnya langit yang ada di dunia itu jika kelihatan, putihnya lebih putih daripada susu. Lalu kenapa langit itu berubah warnanya menjadi kebiru-biruan? kehijau-hijauan? 

Ada beberapa riwayat yang menyatakan bahwa pada saat Allah menciptakan  langit dan bumi, mereka seolah bergetar sampai pada akhirnya Allah menciptakan gunung-gunungnya. Diantara gunung itu, ada satu gunung yang diciptakan namanya Gunung Thof. Beberapa riwayat mengatakan bahwa gunung ini memisahkan antara langit dan bumi, dia pengokohnya dan diiringi dengan gunung-gunung lainnya yang ada di muka bumi.

Subhanallah, Maha Suci Allah. Baik itu benar atau tidak adanya, tetapi semua ciptaan Allah itu indah dan membuat satu sama lainnya semakin indah. 

Jika orang seni melihat tampilan yang kurang bagus saja bisa berharga untuknya. Padahal bagi kita mungkin tidak ada harganya.

Kita belajar dari membesarkan segala hal yang kita pandang, semua yang dilihat dari potret kehidupan ini tidak ada yang buruk. Jika kamu bisa melihat dengan kacamata itu, kamu tidak akan bertemu dengan yang buruk karena bagi kamu itu semua keindahan saja. 

Nama-Nama Langit

Imam Ghozali mencantumkan ada tujuh nama-nama langit. 

  1. Roqi’ah, warnanya seperti susu
  2. Faydum atau Ma’un, terbuat dari besi
  3. Malakut atau Hariyun, terbuat dari tembaga
  4. Zahiroh, terbuat dari perak putih.
    Dimana jika cahayanya dipandang maka akan menyilaukan. 
  5. Muzaynah atau Musahhiroh, terbuat dari emas merah (rose gold)
  6. Kholishoh, terbuat dari permata yang menyala-nyala
  7. Al-Laabiyah atau ad-Daami’ah, terbuat dari permata yang merah.

Baitul Ma’mur

Di dalam langit ke tujuh ada Baitul Ma’mur yaitu tempat yang dijadikan tempat tawafnya malaikat setiap hari tanpa henti. Baitul Ma’mur mempunya empat tiang yang masing-masing terbuat dari; 

  1. Permata yang merah (yaqut hamro)
  2. Zabar jad yang hijau (zabarjadah khodro)
  3. Fiddhoh baydho (perak yang putih)
  4. Dzahab (emas)

Dikatakan sesungguhnya Baitul Ma’mur dikenal terbuat dari batu akik. Setiap hari sebanyak 70.000 malaikat masuk ke dalam sana dan tidak pernah keluar sampai hari kiamat. Baitul Ma’mur itu punya bangunan tepat di bawah Ka’bah. 

Para Ulama sepakat bahwa sesungguhnya bumi itu lebih utama daripada langit. Walaupun langit dihuni oleh para malaikat, tetapi bumi tetap paling utama karena para Nabi diciptakan oleh Allah dari bumi dan dikebumikan di bumi. Jadi jasadnya para Anbiya dan orang-orang mulia di sisi Allah dikebumikan di sisi ini. 

Ulama mengatakan bahwa bumi lebih baik daripada langit karena setiap yang membumi jauh lebih baik daripada yang melangit. Sifatnya bumi itu baik. Adapun tentang langit, langit yang paling utama di antara tingkat-tingkatan tersebut adalah yang paling dekat dengan Arsy-Nya Allah, berarti langit ketujuh. Dia yang paling bagus, dia yang paling mulia. Maka di situlah tempat yang paling afdol. 

Nama-Nama Planet

Imam Ghozali mengutip tentang planet ada tujuh. 

  • Langit ke-7 Planet Zahl atau Saturnus
  • Langit ke-6 Planet Jupiter
  • Langit ke-5 Planet Marikh atau Mars
  • Langit ke-4 Matahari
  • Langit ke-3 Planet Venus
  • Langit ke-2 Planet Merkurius
  • Langit ke-1 Bulan

Allah ciptakan langit dari dukhon (asap) dan yang diciptakan itu tidak pernah sama. Dari langit ke tujuh sampai langit ke satu, tidak ada yang sama ciptaan Allah. Allah Maha Mampu menciptakan berbagai macam karya-Nya. Langit tidak serupa, ada tujuh, tapi Allah buat semuanya berbeda-beda. 

Ditambah lagi dari langit Allah curahkan air. Air turun ke bumi yang mana bisa menumbuhkan banyak tumbuhan. Dan hebatnya, tumbuhan yang tumbuh tidak sama semua, beraneka ragam. Subhanallah, ada pisang, melon, semangka, jeruk, mangga. Mangga saja ada beberapa macam jenisnya. Jadi saat makan, kita bersyukur. Belajarlah tauhid dari makanan

Semua ciptaan Allah ini, tidak ada manusia yang bisa membuatnya serupa karena semua tercipta karena proses alamiah. 

Allah juga tidak membuat rasanya serupa. Allah Maha Mampu membuat rasa cabai merah berbeda dengan cabai hijau, anggur merah dengan anggur hitam, rasanya berbeda. Ketika kita makan, mengapa diperintahkan mengunyah lama? Karena agar bisa mencicipi cita rasanya.

Allah berfirman, “Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang satu lainnya dalam hal rasanya
Semua makanan tidak ada yang sama rasanya. Itu adalah bentuk ciptaan Allah Yang Maha Kuasa. 

Allah ciptakan Nabi Adam a.s. Bukan hanya Nabi Adam a.s. saja, tetapi anak keturunannya juga. Dari satu Adam, Allah ciptakan berbeda-beda, ada yang hitam, ada yang putih, ada yang ceria, ada yang murung, ada yang mukmin, ada yang kafir, ada yang pandai, ada yang bodoh, ada yang kaya, ada yang miskin. Dari satu sumber tapi diciptakan berbeda-beda. Maha Suci Allah yang telah menciptakan segala sesuatunya dengan sempurna. 

Berarti saat ini jika kita melihat ada orang kaya, berarti dia kaya karena Allah. Ada orang susah, berarti dia susah karena Allah. Ada orang cantik, dia cantik karena Allah. Ada orang yang kurang, dia kurang karena Allah. Jadi tidak ada yang boleh kita cela karena semuanya adalah campur tangan Allah. Saat kita mencela orang berarti mencela Allah. Mencela status orang berarti mencela Allah. Mencela fisik orang berarti mencela Allah. Mencela ekonomi orang berarti mencela Allah. Maka jangan pernah main-main dalam hal itu.

Hikmah dibalik dari sekian banyak ciptaan Allah SWT adalah Allah ingin menunjukkan kepada kita bahwa Dia lah yang Maha Mampu dan Maha Berkuasa. Maka kita syukuri segala nikmatnya Allah dan kita belajar untuk memandang segala sesuatu dengan kebesaran Allah. 

Insya Allah, Allah tambahkan takwa di hati kita, Allah jauhkan syirik dari hati kita, Allah tanamkan keikhlasan dalam diri kita. Mudah-mudahan Allah menuntun kita pada jalan kebaikan, pada jalan keistiqomahan, agar kita semua bisa selamat sampai akhir hayat. Insya Allah, aamiin aamiin yaa Robbal ‘Alamin.

والله أعلم بالصواب