MQ EPS 82
Merenungi ciptaan Allah sesaat itu pahalanya lebih utama dari ibadah setahun.

Tanggal           : Selasa, 14 Februari 2023
Kitab               : Mukasyafatul Qulub
Karya              : Imam Ghazali
Guru                : Ustadzah Aisyah Farid BSA
Tempat            : MT Banat Ummul Batul

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

PENDAHULUAN

Setiap apa yang diniatkan, maka kamu akan dapat (sesuai dengan yang diniatkan itu). Semua yang kamu niatkan dalam hati, dalam melakukan semua kebaikan, dan setiap upaya usaha yang kamu perjuangkan, semua itu pasti akan menghasilkan banyak kebaikan didunia sampai kebaikan di akhirat.

Tidak diragukan lagi bahwa setiap orang-orang yang memang hatinya sudah terpaut pada kebaikan, mereka akan berlomba-lomba untuk berebut mendapatkan kebaikan itu.

Orang datang ke majelis hadroh berebut, karena banyak dari mereka yang sudah merasakan nikmat dan juga hasil dari duduknya dimajelis hadroh. Karena mereka sudah melihat adanya hasil juga ganjaran yang kontan dari Allah kepada mereka, maka mereka semakin antusias lagi untuk datang ketempat-tempat semacam ini.

Ini adalah perumpamaan orang-orang yang memang datang dengan niat, hati yang sungguh-sungguh, benar-benar ingin mengharapkan kebaikan serta keberkahan.

Perjalanan Tarim

Sebelum berangkat ke Tarim, banyak masukan yang diterima berkenaan dengan kesulitan-kesulitan. Tapi saat saya ingin melakukan perjalanan, saya bicara dalam hati,

Ya Rabb, jika didunia ini Kau penuhi orang-orang itu dengan orang-orang yang tidak baik, tapi didalam hati kecil ku masih meyakini diantara orang yang tidak baik selalu ada orang baik. Maka jikalau aku harus bertemu, tolong pertemukan aku hanya dengan yang baik.”

Ya Rab, didunia ini selalu dipenuhi dengan yang sulit menurut manusia, menurut mereka, tetapi aku yakin didalam hati kecilku, dari sekian banyak yang sulit selalu ada yang mudah. Tolong pertemukan aku hanya dengan yang mudah saja.”

Mintanya seperti itu saja, diiringi dengan keyakinan dalam hati bahwa insyaAllah apapun yang kita lakui, Allah pasti akan pertemukan dengan orang yang baik, Allah pun akan pertemukan kita dengan yang mudah.

Subhanallah, semua masukan yang saya terima berkenaan dengan apapun hal, berita, hal ihwal yang pernah mereka lalui, saya tidak menemukan salah satu pun dari itu. Allah pertemukan kita dengan kemudahan dan juga orang-orang baik.

Jika kita ingin melakukan sesuatu tapi sejak awal sudah banyak mengira adanya hal yang tidak baik, maka yang akan kita dapati adalah hal yang tidak baik. Tapi jika kita sejak awal meyakini, “InsyaAllah kita akan temui yang baik”, kenyataannya kita akan selalu mendapatinya. 

Dan itu juga kalian rasakan seperti hadir di kajian, majelis, dimana pun tempat. Jika datang dengan niat yang kuat, apapun rintangan yang dihadapi maka akan sampai ketempat yang di tuju dengan selamat (baik).

Orang sholeh mempunyai tempat khalwat

Setiap orang sholeh yang didatangi, mereka rata-rata memiliki tempat khalwat (menyendiri) untuk ibadah, munajat kepada Allah.

Tapi apa yang membuat mereka sampai perlu ada tempat khalwat, ruang ibadah khusus?
Apa yang membuat mereka duduk disana berlama-lama disana?

Orang sholeh pernah ditanya,
Kenapa kamu melakukan khalwat?

Orang sholeh itupun menjawab,
Karena didalam kesendirian aku merasakan kelezatan dalam ibadah.”

Lalu ditanya kembali, “Apalagi yang kamu rasakan?

Dijawab kembali, “Ibadahnya nikmat karena tidak ada orang yang melihat.”

Umumnya tempat khalwat tidak diketahui sampai yang punya meninggal. Atau jika diketahui, tidak ada orang yang boleh masuk kecuali dia. Jadi dia bebas mau melakukan apa saja.

Khalwat ini mengikuti siapa? Mengikuti Nabi Muhammad SAW, Nabi khalwat di gua hira.

Dan ini semua pelajarannya adalah tidak menyalahkan orang-orang sholihin itu sangat dicintai Allah karena mereka ibadahnya bukan karena orang dan ingin dipandang, tapi mereka ibadah semata-mata karena Allah.

Lalu bagaimana dengan kita? Yang terkadang baru melakukan satu kebaikan kecil tapi inginnya dianggap, dilihat, kelihatan, dipandang, diangkat, dikasih tempat, dihormati. Maka  jika kita melihat, ukurannya memang jauh sekali. Mereka ibadah benar-benar menutup diri, mereka tidak mau satu pun orang tahu bagaimana mereka ibadah.

Ibadah Tersembunyi Syekh Abu Bakar bin Salim

Beliau jalan dari kota Inat ke Tarim. Setiap hari mampir ke semua masjid untuk mengisikan tempat wudhunya karena zaman dulu jika ingin wudhu masih harus mengambil air di sumur.

Yang dilakukan beliau (saat itu), tidak ada orang yang tahu. Kamar mandinya juga dibersihkan. Semua masjid sepanjang jalan dari Inat ke Tarim diisi penuh airnya, sehingga orang yang bangun malam sampai ke masjid airnya sudah penuh. Tidak ada orang yang tahu dengan kelas ibadah yang setinggi itu, tidak mau mereka ibadah diketahui orang.

Yang harus kita ambil adalah Keikhlasan mereka dalam melakukan suatu kebaikan, ketulusan mereka dalam berbuat suatu kebaikan yang mana mereka tidak pernah mengharap apapun kecuali semata-mata yang mereka harapkan itu adalah Allah.

Kemudian lanjutan dari komunikasi antara dua sholihin sebelumnya
Saya senang beribadah dalam kesendirian karena tidak ada orang yang melihat

Lalu dijawab oleh orang sholeh lainnya,
Celaka kamu, jika memang kamu betul-betul ikhlas (tulus) menghamba kepada tuhanmu, tidak ada lagi dalam pikiran mu orang melihat atau orang tidak melihat

Saat kamu ibadah, ada orang atau tidak ada orang, orang itu seperti tidak ada. Adanya tidak ngaruh, tidak adanya tidak ngaruh. Jadi, ibadah kita betul-betul murni hanya lillah dan tidak ada lagi yang mengkontaminasi kita walau adanya makhluk disekitar kita.

Ini jika bicara level yang sudah tinggi. Paling tidak kita belajar dulu dari memberi, melakukan, berbuat tapi tidak pernah ada unsur karena ingin dipuji, dihargai, diberikan posisi, kecuali satu karena ingin mendapat pahala dari Allah.

Berusaha mengikhlaskan diri dalam setiap melakukan kebaikan. Baik ibadah kita, sedekah, maupun perbuatan-perbuatan baik kita.

KAJIAN KITAB MUKASYAFATUL QULUB

BAB 29 LANGIT DAN JENIS LAIN YANG BERBEDA-BEDA

Imam Ghazali mengajak kita untuk sedikit bertafakur (merenung) dari banyaknya ciptaan Allah yang dapat menyokong (membantu) kita untuk lebih menumbuhkan rasa cinta dan iman dihati, agar kita tahu bahwa semua yang Allah ciptakan dimuka bumi ini tidak pernah ada yang sia-sia.

Setiap jalan, kita akan merasakan betapa kita benar-benar selalu berada dalam pengawasan Allah, pantauan Allah. Semua yang ada tidak luput kecuali dari ciptaanNya, tidak ada yang tiba-tiba ada karena semuanya diciptakan olehNya

Sepanjang kita jalan, dengan ini kita akan lebih merenungi sehingga muncul dihati kita rasa takdzim (pengagungan) yang sangat luas kepada Allah.

Ulama mengatakan,
Merenungi ciptaan Allah sesaat, itu pahalanya lebih utama dari ibadah setahun.”

Duduk didepan pintu rumah atau jendela lalu memandang langit walau hanya sesaat sambil mengucap “Maha Suci Engkau, sungguh Engkau tidak menciptakan ini dalam kesia-siaan.”

Melihat ciptaan Allah sambil berdzikir menyebut nama Allah, maka dengan itu mendapat pahala seperti orang ibadah setahun.

Diriwatkan,
Makhluk yang pertama diciptakan adalah permata. Setelah permata ini Allah ciptakan, maka Allah pandang permata ini dengan pandangan kharismatik, haibah. Kemudian dia bergetar sampai meleleh karena saking takutnya dengan pandangan Allah itu.

Ini menjadi intropeksi kita, permata dilihat oleh Allah meleleh. Allah bukan melihat permata itu dengan pandangan murka, Allah lihat dengan pandangan kharismatik, tapi permata bergetar ketakutan sampai membuat dia meleleh karena takut kepada Allah.

Kenapa kita diminta selalu berdoa  أَلاَ يَا الله بِنَظْرَة مِنَ الْعَيْنِ الرَّحِيْمـَة  ?
Karena jika di pandang Allah dengan pandangan rahmat, beda.

Setelah dia (permata) takut, dia meleleh menjadi air. Saat Allah melihat permata itu mencair, Allah melihat lagi dengan pandangan rahmat. Allah memandangnya dengan pandangan rahmat sehingga separuhnya menjadi beku, terpaku.

Jika kita dipandang Allah dengan pandangan rahmat, hati kita akan menjadi terpaku meleleh, jatuh cinta kepada Allah.

Sayyidil Habib Umar mengatakan
Jika Allah sudah memandang hati seseorang dengan pandangan rahmatnya, sekali saja Allah mandang dengan pandangan rahmatnya maka orang itu tidak akan pernah disiksa oleh Allah selama-lamanya.”

Dia akan merasakan kasih sayang Allah yang meluas padanya, yang begitu luar biasa dahsyatnya.

Kemudian Allah ciptakan Arsynya (singgasana Allah). Jika bicara tentang Arsy, kita tidak boleh membayangkan seperti apa wujud dan rupanya. Kita hanya perlu meyakini bahwa Arsy itu ada. Karena tidak ada ayat pun yang menerangkan kepada kita rupa dari singgasana itu seperti apa, jadi bagaimana orang mau mengarangnya?

Diciptakan Arsynya dari permata yang mencair kemudian sebagiannya membeku.

Allah ingin memberitahukan kepada kita awal mula proses penciptaan makhluk. Dari sini kamu harus tahu, sebelum Allah menciptakan makhluk yang lainnya, maka yang pertama Allah ciptakan di muka semesta ini adalah air dan arsy.

Kemudian di Arsy, Allah menulis لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
Nabi Muhammad SAW belum diciptakan, makhluknya dari siapapun belum ada yang diciptakan, tapi Allah sudah menulis namanya yang bersanding dengan nama kekasihNya.

Dalam sebuah riwayat,
Tertulis ditiang-tiangnya arsy ada tulisan لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ

Nabi Adam a.s. saat pertama kali diusir oleh Allah, beliau mendapati ternyata arsy surga semua tiang-tiang pintunya tertulis لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ.

Setelah ditulis, arsy menjadi tenang, diam. Sebelumnya, sifatnya air itu tidak bisa diam. Arsynya Allah kemudian tenang, lalu Allah membiarkan air dengan kondisinya yang mencair tadi dengan getarannya sampai hari kiamat.

Dari sini kita harus paham ternyata yang pertama kali Allah ciptakan sebelum adanya apapun makhluknya yaitu air. Dan kita harus tahu seberapa pentingnya peranan air dalam hidup kita.

Allah menjelaskan kepada kita,
Sebelum Allah ciptakan langit dan bumi, Allah sudah lebih dahulu menciptakan air

Dalam riwayat lain,
Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari

Satu hari diakhirat sama seperti 1.000 tahun didunia. Maka jika enam hari berarti 6.000 tahun.

Pada saat Allah proses penciptaan langit dan bumi, Arsy dan air sudah ada.

Kita harus belajar ini untuk menambahkan iman karena banyak dikalangan orang-orang Barat mereka mengkaji tentang sains ilmiah tentang dunia, semesta, bintang, galaksi, tapi mereka baru mendapati jawaban ‘Jika air sudah lebih dulu ada’ itu belakangan ini. Sementara Al Qur’an sudah memberi tahu kepada kita bahwa sebelum adanya langit dan bumi, air sudah ada. Oleh karena itu banyak dari mereka yang setelah mengkaji tentang ilmiahnya ini, mereka menjadi beriman kepada Allah dan Rasulnya. Karena mereka sadar jika hal-hal ini telah dijabarkan oleh Allah didalam Al Qur’an berarti ini bukan mengada-ada, karena sejak zaman Rasul, mereka tidak punya alat untuk meneropongnya (menelitinya).

Dataran bumi lebih banyak air, 2/3 nya isinya air. Setelah Allah menciptakan air, maka semuanya itu saling berbenturan menjadi ombak. Jika kita lihat lebih lagi, maka dia berubah menjadi buih. Setelah berubah menjadi buih, dia naik menjadi asap. Lalu dia berlapis-lapis turun naik, yang mana tadinya bumi dengan langit menjadi satu.

Setelah itu Allah ciptakan angin dari asap. Angin ini yang membuat pemisah diantara keduanya (langit dan bumi). Dari angin itu, mulailah terbentuk berlapis-lapis bumi dan berlapis-lapis langit.

Sesuai dengan firman Allah bahwa alam semesta awalnya hanya gumpalan asap. Setelah air itu beradu bertumpuk menjadi buih, kemudian naik keatas menuju langit, maka langit itu berubah menjadi asap. Dari asap datang angin, angin lah yang merubahnya kemudian sampai dia menjadi susun menyusun (tahap demi tahap).

Didalam Al Quran, kita akan dapati bagaimana Allah menerapkan kepada kita tentang air, bagaimana Allah membahas kepada kita peranan air, sehingga Allah pun menyebut “Aku jadikan segala sumber kehidupan adanya dari air

Sumber kehidupan manusia adalah air. Semakin muda kita, air ditubuh kita semakin banyak. Semakin tambah usia kita, air ditubuh kita semakin sedikit. Jika air nya sudah tidak ada, maka meninggalah dia.

Banyak sekali belakangan ini ditemukan penyakit-penyakit yang datang kepada tubuh manusia karena kurangnya air. Itu baru tentang kebutuhan tubuh, mari kita lihat kebutuhan dari agama ini.

Kita punya hadats kecil dan besar. Walaupun dari keistimewaan umat Nabi Muhammad SAW, Allah memberikan jalannya bersuci dengan air dan debu. Jika kamu buka kitab fiqih, maka yang kamu dapati bab bersuci keterangan tentang air. Jadi jangan selepekan masalah air. Kamu akan dapati tentang hukumnya air, air yang suci mensucikan, membicarakan tentang air. Hukum fiqih kita, syariat kita tidak terlepas dari air

Awal mula kita hidup dari air. Dan Allah menciptakan proses kita dalam perkembangannya dari air. Saat kita hidup  yang ada dalam menyertai tubuh kita adalah air. Dan sarana ibadah kita juga air. Jika tidak menemui air, Allah berikan khususiyah untuk umat Nabi Muhammad SAW dengan debu untuk wudhu (bersuci).

Resapi hati kita dengan bagaimana orang-orang yang kesulitan dengan air dan hargai itu semua karena sumber alam yang dibutuhkan adalah air. Jika sampai tidak adanya hujan, maka yang terjadi adalah kekeringan. Jika itu terjadi maka dampaknya bisa bepengaruh runtuk tubuh manusia. Makanan kita tidak benar, tumbuhan tidak benar, hewan menjadi tidak sehat, dan akhirnya mati.

Ini semua pelajaran untuk kita syukuri. Jadi saat membuka air, kita harus tanggung jawab dengan airnya. Karena semua itu ada hitungannya di sisi Allah. Begitu juga saat kita menggunakan air dikamar mandi, jangan berlebihan. Gunakan secukupnya, buka keran tidak usah berlebihan.

Ingat itu nikmat, maka jangan menjadi orang yang lalai, yang lupa untuk mensyukuri nikmat yang sudah Allah berikan kepada kita.

Air adalah komponen utama dari sel, darah, jantung, dan otak kita. Justru jika kita kurang air, maka oksigen kita kurang, sehingga bisa membuat otak kita melemah.

Banyak penyakit yang muncul karena air.
Ada orang yang takut wudhunya batal sehingga mereka tahan untuk dirinya tidak minum. Tapi mereka lupa, saat dia menahan itu ada dampak penyakit yang datang padanya, kantung kemihnya akan bermasalah. Tidak ada yang mau menahan (hadats kecil), karena menahan itu hanya penyakit.

Lihat perannya air, kita buang air seni justru air seni kita bisa suci dengan air lagi. Maka jangan pernah sepelekan masalah air.

Saat kita minum, Allah ajarkan kepada kita membaca doa

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ جَعَلَهُ عَذْبًا فُرَاتًا بِرَحْمَتِهِ وَلَمْ يَجْعَلْهُ مِلْحًا أُجَاجًا بِذُنُوْبِنَا
Ya Allah terima kasih yang telah menjadikan air ini tawar dan engkau tidak menjadikan air ini asin karena banyaknya dosa yang kami perbuat.”

Air tawar, nikmat. Dan air ini adalah cita-citanya penghuni neraka untuk meminumnya, karena penghuni neraka tidak akan pernah bertemu air.

Bersyukurlah kamu kepada Allah yang memberikan kamu nikmat minum, punya air dalam rumah mu masing-masing. Gunakan air dengan bijak.

Jika orang sholeh terdahulu, air wudhu yang jatuh itu ditampung lagi. Sisa air yang ditampung itu digunakan untuk kemaslahatan seperti mengepel dan menyiram tanaman, sehingga tidak dibuang begitu saja.

والله أعلم بالصواب