Tanggal : Selasa, 21 Juni 2022
Kitab : Mukasyafatul Qulub
Karya : Syekh Imam Ghazali
Guru : Ustadzah Aisyah Farid BSA
Tempat : MT. Banat Ummul Batul
بسم الله الرحمن الرحيم
PENDAHULUAN
Banyak dari kita yang terkadang merasa jika kita mungkin sudah termasuk orang yang istiqomah, sudah termasuk kelompok orang-orang yang baik, dan sudah lurus jalannya. Tapi ulama mengatakan “Jika ingin tahu kamu sudah termasuk orang yang seperti itu atau belum, maka lihatlah para ulama kita terdahulu lalu bandingkan mereka dengan kehidupan kita sekarang. Apakah kita sudah mirip dengan gaya orang salaf terdahulu atau belum?”
Kisah Dua Orang Memancing
Orang pertama sudah datang dari pagi dan orang kedua pukul 11 baru datang. Saat datang waktu sholat dzuhur, orang kedua ingin sholat lalu menitipkan pancingannya ke orang pertama. Tidak lama kemudian, ternyata ada ikan menghampiri pancingan orang kedua yang sedang sholat.
Hikmah dari kisah diatas adalah
“Jika orang mengutamakan Allah, maka Allah akan lebih mengutamakan dia”
Disaat ada orang mati-matian usaha cari dunia tapi dia kalahkan dunia untuk Allah, maka Allah yang akan datangkan dunia untuk dia. Oleh karena itu kita jangan pernah meragukan apa yang sudah Allah janjikan kepada kita.
Allah berjanji,
“Siapa orang yang mengejar akhirat, maka Aku akan berikan kepadanya dunia”
Maka ingat orientasi kita menghadirkan diri dimajelis kebaikan, sejatinya kita sedang menghampiri Allah. Kita tidak hanya datang ke tempat baik tapi kita sedang mendatangi akhirat kita.
Ulama mengatakan,
“Suatu hal yang baik adalah disaat orang mengira kamu itu baik. Namun yang lebih baik adalah disaat orang mengira kamu baik tapi ternyata ada yang lebih baik lagi dari sisi kamu yang tidak ketahui olehnya”
Karena sifatnya manusia senang memuji dan juga cepat juga mencaci.
KAJIAN KITAB MUKASYAFATUL QULUB
Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya Allah membenci orang yang bakhil (pelit/kikir) selama hidupnya dan dermawan menjelang kematiannya”
Walaupun sebelum wafatnya dermawan, tetapi perbuatannya itu tetap tidak disukai Allah. Kenapa saat mau mati baru jadi orang yang dermawan, kemarin saat masih sehat kemana saja?
Allah benci dengan orang yang punya sifat kikir. Semasa dia hidup, repot dengan ke kikirannya, namun saat diberi ujian mendekati kematiannya, baru mulai sedekah.
Berapa pun uang yang kita miliki, sejatinya itu bukan milik kita. Itu adalah hadiah dari Allah. Dan boleh jadi yang Allah titip itu banyak hak-haknya orang disana (ada rezekinya orang disana).
Saat kita ingin memberi sesuatu ke orang, kita tidak berkewajiban menelusuri orang ini kaya atau miskin. Jika ternyata dia hanya berpura-pura miskin, maka kebohongan yang diperbuat itu menjadi urusannya dengan Allah.
Orang yang minta-minta sementara dirinya itu sebenarnya cukup, maka pada hari kiamat akan berada didalam rasa malu yang teramat dalam sampai daging-daging yang ada didalam tubuhnya luntur lantaran malunya dia.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
اِزْهَدْ فِـي الدُّنْيَا ، يُـحِبُّكَ اللّٰـهُ ، وَازْهَدْ فِيْمَـا فِي أَيْدِى النَّاس ، يُـحِبُّكَ النَّاسُ
Artinya,
“Zuhudlah terhadap dunia, niscaya engkau dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya engkau dicintai manusia”
Zuhud yang sesungguhnya adalah saat kita tidak punya ketamakan pada dunia. Saat dihati kita tidak ada tamak dengan dunia, tidak iri melihat orang lain, Allah senang karena kita merasa cukup.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Ada dua hal yang tidak akan menyatu dalam jiwa seorang mukmin yaitu kikir dan perangai yang buruk”
Kikir, pelit, takut kehilangan atas apa yang dipunya merupakan tipu daya syaithon yang dapat membuat kita timbul rasa takut. Hal ini dapat membuat orang wafat dalam keadaan penuh dengan penderitaan karena takut hartanya akan habis atau hilang.
Sebagian ulama mengatakan,
“Berapa banyak manusia di uji oleh ujian takut miskin atau dia di uji dengan ujian cinta anak berlebih”
Takut miskin membuat dia tidak ingin hartanya habis dan cinta anak berlebih membuat hartanya hanya akan menjadi warisan, bukan menjadi amal jariyah.
Nabi minta kita jauhi sifat kikir karena sesungguhnya kikir itu dapat mengajak suatu kaum agar mereka tidak menunaikan zakat. Orang kikir tidak hanya mempengaruhi satu orang saja tapi dapat mempengaruhi suatu kaum untuk tidak menunaikan zakat.
Zakat ada karena bentuk kepedulian kita tentang orang-orang yang susah. Karena terkadang kita jika bukan karena kewajiban, tidak merasa wajib untuk berbagi. Zakat adalah kewajiban bagi orang yang beriman kepada Allah dan Rasul nya. Zakat itu diperumpamakan sebagai kotoran dari harta kita.
Jika ada orang punya harta lalu ditimpa dengan ujian daripada hartanya, boleh jadi kesulitan atau ujian tersebut terjadi karena adanya zakat yang tidak ditunaikan dengan benar.
Pengaruh dari orang yang memiliki sifat kikir diantaranya adalah dapat memicu putusnya silaturahmi dan dapat memicu pertumpahan darah.
Contoh
Sesama saudara yang bertengkar hingga memutus silaturahmi lantaran ribut terkait harta warisan.
Jangan pernah sampai dunia ada di hati kita, jika dunia sudah masuk ke hati kita, semua yang kita punya seperti ibadah dan ilmu-ilmu akan rusak.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Saat Allah menciptakan kehinaan, maka pada saat itu kehinaan oleh Allah dibingkai dengan sifat kikir dan harta. Jika seseorang tidak dapat menjaga hartanya untuk kebaikan, maka harta itu hanya akan menyia-nyiakannya dan menghinakannya”
Rasulullah memerintahkan kita sedekah jangan nunggu punya atau jangan nunggu banyak.
Nabi Muhammad SAW mengatakan
“Berpagi-pagilah kamu didalam bersedekah karena bala itu tidak akan mendahului sedekah”
Jangan pernah menunda-nunda sedekah. Jika sudah ada hati berdetak ingin memberi, maka bersegeralah. Karena syaithon terkadang yang membuat kita menundanya hingga akhirnya tidak jadi mengeluarkannya.
Jika hari itu kita ingin terjaga dan terlindungi, selain dengan doa-doa yang kita panjatkan, Nabi mengajarkan kepada kita bahwa salah satu perisai yang dapat melindungi dari bencana adalah sedekah.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Orang dermawan dekat dengan Allah dan akan jauh dari siksanya Allah. Orang dermawan tidak akan menginjak neraka dan Saya yang akan menemaninya”
Orang yang dermawan akan ditemani Rasulullah. Adapun orang yang memiliki sifat kikir akan ditemani iblis.
Maka jangan pernah ada sifat kikir didalam diri, karena semua itu bukan bagian dari pada apa yang Rasulullah cerminkan kepada kita. Rasul adalah orang yang sangat dermawan dengan segenap kesulitan ujian hidup yang dihadapinya.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ