MT. Ummul Batul Bekasi
Rabu, 5 Februari 2020
Kajian Kitab Mukhtar Hadis
Ustadzah Aisyah BSA
بسم الله الر حمن الر حيم
Pendahuluan
Tidak ada amal yang lebih utama dibandingkan mendengar ilmu dimajelis ilmu.
Mendengarkan ilmu lebih utama, daripada amalan yang lain. Bahkan saat mendengarkan ilmu, orang yang (mau) berdzikir pun harus beradab (tidak berzikir) untuk mendengarkan ilmu. Zikirnya adalah dengan cara diam.
Imamah – Pakaian Muslim
“Perbedaan antara kita dengan orang musyrikin adalah imamah (sorban) diatas peci” untuk kaum laki-laki.
Kita tidak boleh menyamakan pakaian kita dengan pakaian non muslim. Di hadits lain Nabi mengatakan “Barang siapa orang yang menyerupai dandanan suatu kaum, berarti dia sama seperti kaum itu”.
Kenapa hadits ini hanya mengatakan imamah saja bukan baju lain? Karena semua orang dikalangan arab (muslim dan non muslim) pada masa itu memakai baju yang sama, yaitu gamis. Maka untuk yang membedakan pakaian muslim dengan non muslim adalah dengan menggunakan imamah (sorban) yang ada diatas peci.
Orang yang menggunakan imamah adalah orang yang menyerupai pakaian Nabi.
Namun dengan adanya hadits ini, apakah laki-laki yang ada di lingkungan keluarga kita langsung diharuskan menggunakan imamah ?
Tentunya di negara kita ini terdapat perbedaan dalam berpakaian. Tidak bisa imamah digunakan pada seseorang yang menggunakan bawahan celana (bukan gamis atau sarung).
Dalam sebuah riwayat, Nabi menggunakan imamah berwarna putih, dan dibelakangnya ada ekornya sedikit. Namun terkadang menggunakan imamah berwarna hitam.
Kalau orang yang cinta sama Nabi, dia pasti akan mengikuti Nabi dari sisi manapun.
Maka mulai biasakan anak atau suami kita atau saudara laki-laki di keluarga kita untuk memakai pakaian muslim yang lengkap. Setidaknya meskipun bukan dengan imamah, tetapi menggunakan koko, peci, dll ketika ingin sholat. Terlebih untuk anak anak, sejak kecil, harus dibiasakan memakai pakaian muslim yang baik dan lengkap ketika ingin sholat.
Ada apa dengan pakaian Muslim ?
Kenapa kaum musyrikin begitu khawatir dengan pakaian muslimin ?
Karena kewibawaan kaum muslimin ada pada pakaiannya (baju putih). Banyak diantara mereka (kaum non muslimin) khawatir jika kaum muslimin kembali kepada fitrahnya, mereka berwibawa, menjadi orang yang ditakuti.
Kapan kaum muslimin dihinakan ? ketika mereka melepas pakaian (kehormatan) mereka. Jika kaum muslimin melepas pakaian kewibawaan mereka, maka lepas juga kehormatannya.
Mereka (kaum wanita) mulia karena memakai jubah dibalik tubuh indahnya, memakai abaya, gamis panjang sehingga di hormati.
Seperti halnya hadits Riwayat Bukhari. Hadits ini merupakan riwayat yang shahihnya paling tinggi. Kenapa paling tinggi kedudukannya ?
Karena ketika Imam Bukhari akan mengambil hadits dari orang yang meriwayatkan, beliau akan sangat hati-hati. Suatu ketika beliau ingin meriwayatkan hadits yang perjalanannya memakan hitungan bulan dengan berjalan kaki. Begitu sampai di tempat tujuan, beliau melihat orang yang meriwayati hadits tersebut tidak menggunakan baju (bajunya digantung), hanya memakai sarung, dan duduknya di teras rumah (bukan didalam rumah). Kemudian Imam Bukhari kembali pulang dan tidak mengambil hadits tersebut. Beliau berkata “Bagaimana saya mau mengambil hadits dari orang yang bahkan dia sendiri tidak mau menjaga harga dirinya . Lalu, bagaimana dia mau menjaga sunnah Nabi ?”.
Kenapa kaum muslimin ditakuti dari pakaiannya (berbaju putih seperti gamis/koko dll) ? karena jika kaum muslimin bersatu dengan pakaiannya, mereka mampu mengalahkan segala-galanya tanpa senjata sekalipun.
Kenapa baju muslim (berwarna) putih ? karena putih itu bersih Allah senang yang bersih.
Panutan dalam berpakaian
Anak-anak perempuan yang masih kecil, jangan dibiasakan (dibelikan) mukena-mukena yang bergambar kartun yang tidak mencerminkan islam.
Bagaimana mungkin kartun non islami dijadikan sebagai cerminan, pendorong ibadah bagi anak-anak kita, jika baju yang akan dipakaikan dibadannya adalah kartun berkarakter non islami (dan tidak berhijab) ? seperti frozen, barbie, marsha dll. Bagaimana anak bisa mencontoh pakaian muslim jika yang dijadikan panutan adalah panutan salah.
Karena anak akan mencontoh karakter kesukaannya. Carikan tokoh muslim yang cerminannya kearah ibadah (sholat). Cari kartun islami untuk anak kecil, seperti nusa & rara misalnya.
Para ulama yang pakai imamah, bisanya tergantung kearifan-nya. Ada yang merasa dirinya tidak pantas memakai imamah karena merasa tidak punya ilmu. Ulama yang memutuskan memakai imamah biasanya karena ada arahan dari gurunya .
Imamah itu diijazahkan oleh Gurunya. Seorang ulama yang memakai imamah, awalnya dipakaikan oleh gurunya, gurunya dipakaikan gurunya, sehingga imamah itu bersanad.
Seorang Guru tidak akan memakaikan imamah kepada muridnya, kecuali melihat muridnya sudah layak untuk menggunakannya.
Rasulullah bersabda “Pakailah imamah, karena para malaikat pakai imamah semua”.
Kesimpulan
Kesimpulan dari hadis ini adalah kita (umat islam) harus bisa membedakan antara pakaian kita dengan pakaian orang-orang musyrik (yahudi & nasrani dll). Jika laki-laki rujukan cara berpakaian kepada Rasulullah SAW, maka kita sebagai perempuan mengikuti Sayyidah Fatimah.
والله أعلمُ بالـصـواب