Kitab : Mukasyafatul Qulub
Episode 2 : Keterangan Rasa Takut Kepada Allah
Karya Syekh Imam Ghazali
Senin, 1 Juni 2020
Ustadzah Aisyah Farid BSA
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
- Takut yang dimaksud seperti apa ?
- Takut kepada siapa ?
- Takut yang bagaimana yang Allah SWT Ridhoi ?
Sesungguhnya Allah memiliki Malaikat dilangit ketujuh. Apa tugasnya Malaikat ? Bersujud kepada Allah dari dia diciptakan dan tidak pernah mengangkat kepalanya sedikitpun hingga kiamat. Tubuhnya gemetar ketakutan. Takut kepada Allah (walau dalam keadaan sujud). Ketika hari kiamat tiba, barulah mereka mengangkat kepala mereka dan mengatakan “Maha Suci Engkau Ya Rabb, sesungguhnya kami menyembahMu dengan penyembahan yang baik.”
Lalu bagaimana dengan kita ?
Belajarlah menyembah Allah dengan sebaik-baiknya.
Apakah hanya dengan mengerjakan Shalat 5 waktu atau menjalankan kewajiban sudah cukup ? sehingga tidak ingin mengerjakan ibadah lainnya ?
Apakah yakin semua amal Ibadah kita diterima ?
Padahal Malaikat saja tidak pernah bermaksiat sedetikpun dari awal dia diciptakan.
Sehingga Nabi Muhammad berkat , “Jika ada tubuh seorang hamba yang bergetar karena ketakutan kepada Allah, maka dosa-dosanya akan dihapus oleh Allah SWT“.
Kisah 1
Pada suatu malam, ada seorang perempuan yang pergi diikuti oleh seorang laki-laki. Hingga sampai disuatu tempat yang sunyi dan sepi perempuan tersebut berhenti , maka laki-laki (yang mengikuti tadi) mendatangi perempuan dan menyatakan niat yang jelek terhadap perempuan tersebut
Laki-laki itu mengutarakan maksudnya dengan berkata “Saya mau sama kamu..”, kemudian menyatakan keinginan buruk lainnya.
Perempuan itu menjawab “Coba kamu cek apakah semua orang sudah dalam keadaan tidur ?”
Kemudian laki-laki tersebut berkeliling untuk mengecek keadaan sekitar dan kembali pada perempuan itu dengan mengatakan ” Ya semua orang sudah tertidur“.
Kemudian perempuan itu berkata lagi “Menurutmu, apakah Allah juga tidur saat ini“.
Lalu laki-laki itu menjawab “Allah tidak pernah tidur dan juga tidak mengantuk“.
Kemudian perempuan itu berkata kembali dengan penuh keyakinan “Sesungguhnya yang Maha Tidak Tidur itu sedang memandang kita, meskipun semua orang tidak melihat kita. Kalau begitu kita seharusnya kita lebih takut. Karena Allah yang Maha Melihat, melihat kita “.
Maka apa yang terjadi ? laki-laki tersebut pergi meninggalkan perempuan itu karena rasa takutnya pada Allah.
Kemudian diapun bertobat. Tidak berapa lama kemudian laki-laki tersebut meninggal dunia. Ada orang yang bermimpi laki-laki tersebut dan bertanya “Apa yang Allah perbuat terhadapmu ?”.
Lalu laki-laki tersebut menjawab, “Allah menghapus segala kejelekanku, kesalahanku hanya karena rasa takutku dengan meninggalkan dosa yang hampir saja aku kerjakan.”
Penting bagi kita untuk menanamkan rasa takut. Jadikan diri kita tetap bernilai, tetap berharga.
Kisah 2
Di zaman Bani Israil ada seorang yang rajin ibadah, punya keluarga dan sedang mengalami kemiskinan dimana ahli keluarganya sedang kelaparan. Kemudian dia meminta istrinya untuk keluar meminta bantuan.
Kemudian perempuan (istrinya) itu keluar, dan datang kerumah orang kaya (saudagar), mengutarakan bantuan apakah ada sesuatu yang bisa dimakan untuk ahli keluarganya.
Lalu saudagar tersebut berkata “Baik, saya akan penuhi keinginanmu, tapi kamu harus penuhi keinginan saya“. Laki-laki itu memiliki keinginan buruk terhadap perempuan itu.
Lalu perempuan tersebut tertegun dan kembali kerumahnya.
Ketika kembali kerumahnya, anak-anaknya sedang menjerit dan berteriak “Yaa Ummi kita akan mati kelaparan, berikan apapun yang bisa kami makan“.
Akhirnya perempuan itu memutuskan kembali kepada saudagar, dan menceritakan keadaan yang sedang dialami dirumahnya yang mana anaknya menjerit dll.
Kata saudagar itu, “Baik saya akan berikan apa yang kamu mau, tapi kamu mau tidak memenuhi apa yang saya mau ?”. Berkata laki-laki itu dengan konsisten.
Lalu perempuan tersebut menjawab “Ya“. Dan kemudian mereka masuk kedalam suatu ruangan yang hanya tinggal berdua saja.
Ketika tidak ada seorang pun selain mereka berdua, tiba-tiba persendian perempuan tersebut bergetar, seolah-olah akan jatuh kebawah. laki-laki tersebut bingung dan bertanya “Kamu kenapa ?”. Lalu perempuan tersebut berkata “Saya takut kepada Allah“. Rasa takut itu mendarah daging hingga membuat tubuhnya bergetar.
Imannya yang membuat seolah-olah ada Allah (didekatnya) .
Lalu apa yang terjadi ? Lalu laki-laki tersebut berkata “Kamu takut kepada Allah disaat keadaanmu terdesak? Saya yang kaya lebih pantas takut kepada Allah, karena saya dilimpahkan nikmat, dibanding kamu yang dalam keadaan miskin“.
Kemudian laki-laki tersebut menghalangi dirinya untuk melakukan perbuatan yang berdosa. Akhirnya dipenuhi permintaan perempuan tersebut tanpa imbalan apapun.
Maka kembalilah perempuan tersebut kembali kerumahnya dengan nikmat yang banyak untuk dibagikan kepada ahli keluarganya. Dan dia bahagia.
Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa untuk datang ke rumah saudagar fulan bin fulan.
Lalu Nabi Musa bertanya “Kenapa Ya Rabb ?”
Allah berkata “Aku sudah menghapus dosanya, karena dia memiliki rasa takut pada Ku“.
Kemudian Nabi Musa pergi mencari saudagar tersebut dan ketika bertemu dengannya, Nabi Musa berkata “Bisa jadi kamu mengerjakan kebaikan“. Lalu saudagar tersebut bertanya lagi “Kenapa ?”. Maka Nabi Musa menceritakan Wahyu yang turun mengenai saudagar tersebut. Akhirnya saudagar itu bercerita kejadian tentang perempuan tersebut sampai akhir. Lalu Nabi Musa berkata “Allah telah menghapus dosa-dosamu seluruhnya“.
Hadits Qudsi
Nabi bersabda, Allah berfirman di dalam hadits Qudsinya “Tidak akan aku kumpulkan diantara hambaku atas hambaku antara dua rasa takut dan dua rasa aman.”
Kata Allah “Jangan kau takut kepada mereka. Takutlah kamu kepadaKu. Jika kamu benar orang beriman.”
Jika rasa takut kepada Allah SWT belum sempurna, itu tanda keimanan didalam hati kita belum sempurna”.
Bagaimana dengan orang zaman sekarang ?
Lalu bagaimana perempuan zaman sekarang ? hanya karena sebuah pekerjaan melarang untuk berhijab kemudian mereka dengan mudahnya, karena takut tidak mendapatkan uang untuk makan, dia sanggup melepas hijabnya atau bahkan memakai rok mini. Padahal hakikatnya dia sedang melepas kemulyaannya.
Kisah 3
Dikisahkan ada seorang laki-laki melihat Aulia Allah, bernama Bahlul (Ulama yang memiliki sikap yang berbeda). Sedang duduk tertegun di atas lubang kuburan. Laki-laki tersebut berkata “Bahlul, aku dengar harga roti naik”.
Bahlul menjawab “Aku tidak peduli, bahkan harga roti naik satu keping dinar“. Satu keping dinar sangat mahal pada saat itu dan roti adalah makanan pokok pada masa itu.
Maka benar perkataan Bahlul, Kita hidup hanya diperintahkan menyembah Allah dengan sebaik-baik penyembahan, adapun rezeki serahkan kepada Allah karena Allah yang berjanji akan memberikan kita rezeki. Kita tinggal tagih janjinya Allah.
Kuncinya adalah takwa.
Lalu kenapa orang-orang yang zaman sekarang bekerja tapi hilang berkahnya ? kecukupan hilang dari mereka ?
Karena mereka dengan mudahnya mengatakan “Saya sedang mengais rezeki”, tapi kenyataannya mereka mengais rezeki dengan meninggalkan shalat. Bagaimana mereka mau mendapat rezeki jika mereka saja tidak melakukan sebaik-baik penyembahan.
Maka jika kita pun harus berikhtiar, berikhtiarlah dengan baik. Jangan sampai bentuk ikhtiar yang kita lakukan bermaksiat dengan Allah.
Sayyidina Umar yang paling ditakuti oleh semua orang (pada zaman itu) bahkan setan pun akan lewat jalan yang lain, tetapi setiap kali beliau mendengar ayat Al-Quran yang berkenaan dengan khauf (rasa takut kepada Allah) , maka beliau pingsan karena takutnya.
Ingin jadi orang yang ditakuti oleh orang lain ? maka takutlah kepada Allah.
Kisah 4
Suatu ketika Sayyidina Umar Bin Khattab pernah mendapat pengaduan dari seseorang atas perlakuan Raja terhadapnya.
Orang itu adalah perempuan tua yang kebetulan tinggal dirumah kecil (di daerah Mesir), yang berdekatan dengan istananya Raja.
Saat Raja ingin menggusur semua warga yang ada disekitar, dari sekian banyak warga yang berada didaerah tersebut ada orang tua yang tidak mau rumahnya digusur. Dia tetap bersikukuh ingin tinggal dirumah itu sampai akhir hayatnya.
Beberapa kali Raja meminta kepada orang tua itu untuk menggeser rumahnya karena Raja ingin memperluas istananya.
Sampai akhirnya Raja mengancam, jika tidak mau digusur maka akan dirubuhkan dengan paksa.
Lalu perempuan tua itu menulis surat dan mengadukan hal tersebut kepada Sayyidina Umar.
Setelah surat itu sampai kepada Sayyidina Umar, lalu Sayyidina Umar mencari sesuatu untuk dikirim kepada Raja. Dia menjumpai ada tulang onta panjang, kemudian beliau menggaris lurus dengan pedangnya dan memberikan semua itu kepada utusannya untuk disampaikan kepada Raja.
Begitu utusan sampai di istana, ajudan itu memberikan pesan tersebut kepada Raja. Setelah melihat pesan tersebut, Raja gemetar ketakutan sejadi-jadinya dan berkata kepada ajudannya “Tolong kembalikan rumah orangtua itu dengan sebaik-baiknya kalau perlu kau hiasi dengan sebaik-baik hiasan.”
Orang-orang disekitar bingung karena tidak ada surat berupa tulisan. yang dikirim hanya tulang dan garisan lurus saja.
Orang kemudian bertanya “Apa yang dikatakan oleh Sayyidina Umar ? Kenapa engkau begitu ketakutan ?
Dijawab oleh Raja tersebut. Simbol garis lurus yang diwasiatkan Sayyidina Umar adalah “Istaqim“, jalanlah dijalan yang lurus, jangan zhalimi orang yang lemah. Jika kau tidak bisa lurus, maka kau akan kubuat jadi tulang.
Bulu Mata menjadi Saksi Seseorang Menangis Karena Allah
Nabi SAW bersabda, “Api tidak akan menyentuh permukaan orang yang nangis karena takut karena Allah“.
Jangan jatuhkan air matamu kepada hal-hal duniawi, seperti disakiti orang lain.
Menangislah karena dosa kita sendiri! jangan peduli dengan orang lain yang telah menyakiti kita. Tapi ingatlah berapa banyak engkau telah menyakiti Allah, berapa banyak engkau menyakiti Rasulullah.
Ada sebuah kisah, seseorang yang ditimbang di hari kiamat memiliki keburukan yang lebih unggul, maka Allah berkata “Masukkan dia ke Neraka”. Kemudian tidak berapa lama, berkatalah sebuah bulu mata menjadi saksi “Aku pernah menangis karenaMu ya Allah“.
Lalu apa yang terjadi ? akhirnya Allah menyelamatkan orang tersebut , menghapuskan kesalahan dan dosa-dosanya karena satu bulu matanya pernah menjadi saksi menangis karena Allah didunia.
Akhirnya Nabi Jibril memberikan Pengumuman, fulan bin fulan selamat.
Nanti saat dihari kiamat, semua orang akan tersungkur berdiri dengan lututnya kakrena ketakutan. Terdengar suara gemuruh Api Neraka yang jauhnya sebanyak perjalanan 500.000 tahun. Saat semua Nabi berkata “Nafsi..nafsi..”. Nabi kita, Muhammad SAW berkata “Ummati..ummati”.
Ketika Api Neraka Jahannam ingin membakar ummatnya Nabi Muhammad. Tiba-tiba Nabi jibril datang dengan membawa wadah yang berisi air dan diberikan kepada Rasul, dan berkata “Ambil air ini dan cipratkanlah air ini kearah Api Neraka“.
Maka tiba-tiba Api itu padam. Lalu bertanya Nabi Muhammad SAW “Wahai Jibril, air apakah ini ?”.
Lalu Malaikat Jibril berkata, “Ini adalah air mata pendosa dari ummatmu yang pernah menangis karena Allah. Sekarang saya diperintahkan untuk memberikan ini untuk disiram kepada Api Neraka. Maka api tersebut pun mati karena Allah“.
“Seorang Nabi pernah berdoa, ya Allah karuniakan kepada ku kedua mata ini yang menangis karena Mu. Sebelum air mata menjadi air mata“. Maksudnya apa ? sebelum menyesal dihari kiamat dengan tangisan.
Jika ada setetes air mata yang keluar karena takut kepada Allah, maka usapkan kepada bagian muka lainnya agar dia menjadi saksi dihari kiamat nanti.
Sabar
Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang berhak meraih surganya Allah. Barangsiapa yang ingin selamat dari siksanya Allah dan mendapat pahala serta rahmatNya, maka sabar.
- Memakai abaya. Panass.. sabar..
- Memakai jilbab didepan non muhrim. Ribet.. sabar..
- Wajah pucat karena kurang dandan.. sabar..
- Tidak bergaul, kurang gaya.. sabar..
Jangan mencari kesenangan dunia. Dunia itu menyulitkan bagi orang yang mau benar (dalam menjalankan perintah agama).
Dunia adalah surga bagi orang kafir. Dunia adalah penjara bagi orang yang beriman, karena ia terkekang. Tidak boleh ini.. tidak boleh itu…
Ada hidup yang lebih panjang yaitu akhirat dibanding hidup didunia ini.
Yang dilarang oleh Allah bagi dia (pembangkang) itu boleh. Kalau sedikit tidak apa-apa.., kalau tidak membuat mabuk tidak apa-apa (pernyataan orang kafir).
Siapa yang bilang boleh (bahwa hukum-hukum yang telah dilarang oleh Allah itu boleh bagi mereka) ? Padahal Allah (telah) melarang !! Lalu dia mengatakan dalilnya “Allah Maha Pengampun..”.
Maka, koreksilah diri kita. Siapa kita ?? Apakah nilai islam senilai apa yang kita nilai ?? Islam tidak sebegitu murahnya..!!
Ini adalah dagangan Allah, dan dagangan Allah itu mahal !!
Ketika orang ingin melamar kerja, akan bertemu dengan siapa ? bukankah harus memakai baju rapi ? semua ada ketentuannya. Jika baju compang-camping apakah diterima ? yang ada (pelamar) disuruh pulang !! .
Jika kita bisa mematuhi peraturan yang sifatnya duniawi, lalu kenapa kita berat mematuhi aturan Allah ?
Janji untuk Penghuni Surga
Pada saat semua penduduk surga telah mendapatkan semua kenikmatan. Kemudian mereka kebingungan. Lalu Allah bertanya “Kamu bingung dengan apa lagi ? semua tempat (disurga) sudah kau nikmati tidak perlu ada kebimbangan lagi“.
Maka seluruh penghuni surga berkata “Engkau telah berjanji kepada kami Ya Rabb, sesungguhnya waktu itu telah datang“.
Apa janji Allah ?
Jika semua penduduk surga telah masuk ke dalam surga, maka Allah akan membuka hijab antara Dia dengan hambaNya sehingga hambaNya bisa melihat Allah dengan mata telanjang.
Lalu Allah perintahkan kepada Malaikatnya “Angkatlah hijab antara Aku dengan hambaKu”. Lalu Malaikat bertanya “Ya Rabb, bagaimana mereka mau melihatMu sementara ketika didunia mereka berlaku dosa, mereka bermaksiat, memandang yang haram dsb..”.
Lalu Allah berkata “Angkat hijabnya, sesungguhnya dulu mereka mengingatKu, mereka dulu menangis karena takut kepadaKu, dan mereka dulu memiliki keinginan yang sangat untuk berjumpa denganKu.“
Maka dibukalah hijabnya.
Kemudian ketika mereka melihat wajah Allah, mereka jatuh tersungkur bersujud kepada Allah. Lalu Allah berkata “Angkat kepala kalian, disini bukan tempat beramal. Disini tempat kemuliaan“.
Dan orang yang masuk kedalam surga adalah orang-orang yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa mendapat nikmat ini (memandang wajah Allah) tanpa keraguan, langsung dengan zat Nya.
Kemudian Allah akan memberi salam “Salam sejahtera wahai kalian hamba-hambaKu“.
Ini nikmat yang utama, “Allah telah Rdiho kepada kalian semua“. Dan kemudian Allah akan bertanya “Apakah kalian Ridho kepadaku ?”.
Jawab semua penghuni surga “Bagaimana kami tidak Ridho kepadaMu Ya Rabb, Engkau telah memberi kami segala nikmat yang tidak pernah mata memandang yang kami lihat, tidak pernah telinga mendengar keindahan, dan rasakan ini“.
Dan Allah menyatakan didalam firmannya
رَضِیَ اللّٰہُ عَنۡہُمۡ وَ رَضُوۡا عَنۡہُ
Allah Ridho terhadap mereka dan mereka pun Ridho kepada-Nya.
QS. Al Bayyinah [98]: 8
والله أعلمُ