Siapa yang wudhunya baik, maka sholatnya akan baik. Dan siapa yang sholatnya baik, maka hidupnya juga akan baik

Masjid Suciati Mlati, Sleman Jogja
Rabu, 19 Februari 2020. Jam 08.00
Kajian Fiqih Sholat

بسم الله الر حمن الر حيم

Fikih

Berkata Imam Syafii, “Ada satu ayat, Siapa yang wudhunya baik, maka sholatnya akan baik. Dan siapa yang sholatnya baik, maka hidupnya juga akan baik.

Kenapa kita harus memperhatikan ilmu fikih dalam keseharian kita ? karena ibadah yang kita lakukan dituntut untuk dilakukan sempurna.

Allah berfirman didalam Al-Quran :

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al ‘Ankabut: 45).

Tapi masih banyak ada orang yang sholat, namun lisannya masih membicarakan orang (ghibah), hatinya dengki, matanya suka lihat yang haram, mendengar kejelekan orang lain dll.

Lalu ada apa dengan sholat kita jika perilakunya masih seperti ini ? Bagaimana ibadah kita selama ini ?

Jika ada orang islam secara sengaja meninggalkan sholat, tapi dihatinya mengakui bahwa shalat adalah wajib maka orang ini termasuk golongan orang fasik. Kenapa ? karena dia sudah menentang salah satu rukun dalam islam.

Setelah kalimat syahadat, shalat berada di posisi kedua yang dilihat sebelum ibadah yang lainnya. Jika sholat kita tidak sempurna, maka ini akan berpengaruh dengan ibadah kita lainnya.

Oleh karena itu penting bagi kita untuk memperbaiki dan menyempurnakan sholat kita.

Kenapa belajar fikih perlu menggunakan kitab ? tidak langsung ke Quran dan hadits ?.

Semua ilmu fikih ada didalam Al-Quran dan Hadits. Pada zaman sekarang ini, sulit untuk menemukan Ulama yang memiliki ilmu seluas Imam Syafiii, Imam Maliki, Imam Ghazali, Imam Abu Hanifa, Imam Nawawi dll. Oleh karena itu penting sekali ketika belajar merujuk pada kitab-kitab karangan mereka. Tujuan belajar kitab-kitab tersebut adalah agar kita lebih mudah, praktis dalam belajar.

Sama seperti para santri yang belajar kitab kuning, sumbernya adalah dari hadits.

Madzhab Imam Syafii

Kenapa kita harus bermadzhab ? jangan menggabungkan semua madzhab menjadi satu, karena nanti akan berbenturan. Jangan mencari keuntungan dari kemudahn beberapa madzhab.

Kenapa ada 4 madzhab ? apa hikmah dibalik adanya 4 madzhab ? ini menandakan tandanya keluasan agama islam, jika bertemu dengan situasi yang sulit kita tidak terkena dosa dengan mengambil/mengutip pendapat lainnya.

Jika ingin belajar (mengaji), pahami dan yakini dulu madzhab yang ingin kita ambil. Di Indonesia kebanyakan mengambil madzhab Imam Syafii.

Pernah suatu ketika Imam Sudais (Imam Mekkah) yang bermadzhab Imam Hanafi, datang ke Indonesia dan menjadi Imam saat shalat di Istiqlal. Lalu apa yang dilakukan Imam Sudais ? Beliau membaca bismillahirrohmanirrohim pada awal Al-Fatihah, karena beliau tahu jamaahnya adalah madzhab Imam Syafii. Namun ketika kita (orang yang sedikit) berada di wilayah yang berbeda madzhab, maka kita (yang sedikit) ini yang mengikuti madzhab yang banyak itu. Inilah yang disebut toleransi. Inilah etika dalam bermadzhab, toleransi tanpa memerangi/menuding ajaran orang lain.

Kenapa Bermadzhab ?

Rasulullah semasa hidupnya melakukan semua ibadahnya mencerminkan dalam 4 madzhab .

Apa hikmahnya ? agar manusia dimuka bumi ini tidak satupun meninggalkan sunnah-nya Nabi Muhammad. Semua bisa melakukan apa yang Rasulullah kerjakan dan semuanya mengamalkan sunnah Rasulullah.

Tapi bukan berarti semua madzhab digunakan secara bersamaan pada diri seseorang, hal ini dilakukan karena alasan malas dengan memilih yang paling mudah dilakukan.

Kenapa kita harus berpegang pada satu madzhab ? karena sewaktu diakhirat nanti, kita semua akan lari minta tolong. Minta tolong kepada yang bisa menolong, diantaranya adalah Ulama. Jika kita berpegang pada madzhab Imam Syafii, berarti yang bisa menolong diakhirat nanti adalah Imam Syafii .

Wudhu

Dalam berwudhu, maka wudhu harus dilakukan dengan sempurna. Apa syarat (wajib) wudhu ?

  • Air wudhu harus sampai ke kulit. Permasalahan yang terjadi umumnya ada pada kaum wanita yang menggunakan make-up. Jika ada make-up berlabel halal, maka yang halal adalah zatnya. Jika berwudhu masih memakai make-up, maka air tidak masuk sampai kulit dan ini tidak sah. Adapun berwudhu dahulu kemudian menggunakan make-up berlabel halal, maka dalam hal ini sah wudhunya.
  • Kapan kita niat wudhu ? ketika membasuh wajah.
  • Membasuh tangan dari tangan sampai siku (sebaiknya lewat dari siku, atau lewat dari batas yang dianjurkan). Agar apa ? dapat dilihat dikenal Rasulullah karena badan yang terkena wudhu akan bercahaya.
  • Membasuh sebagian kepala. Jika rambutnya panjang, tapi hanya dibasuh hanya ujung rambut, maka tidak sah. karena bukan wilayah kepala
  • Kaki sampai mata kaki. Sunnahnya dari jari kelingking kanan.

Catatan :

  • Pastikan kuku tidak menggunakan kuteks (yang memiliki zat haram).
  • bagi yang menggunakan cincin diputar agar air dapat masuk ke sela-sela jari.
  • Pada saat wudhu dosa-dosa kita dibersihkan Allah SWT
  • Jangan lupa baca doa setelah wudhu, karena pada saat itu pintu langit terbuka. Maka Rasulullah mengangkat tangannya tinggi-tinggi untuk berdoa, agar doanya diijabah Allah SWT.
  • Setelah wudhu membaca اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
  • Setelah wudhu jangan bicara sampai sholat sunnah wudhu. Maka Allah akan memenuhi segala-hajat-hajatnya

Shalat

Niat

Shalat fardu wajib berniat. Tanpa niat perbuatan akan sia-sia (tidak ada shalat). Perbuatan apapun ( mubah) bisa menjadi pahala karena niat.

Kapan terucap niatnya dari hati dan lisan kita? dikala takbiratul ihram, mengangkat kedua belah tangan. Jika dilakukan sebelum shalat, maka itu adalah sunnah.

Menyebut bilangan rakaat itu adalah sunnah. Dan wajibnya adalah Usholli fardhu

Kemudian sebutkan apakah menjadi imam atau makmum.

Takbir

Shalat itu diawali dengan takbir. Dan angkat tangan adalah sunnah. batas tangan sampai daun telinga, lengannya dihimpit dekat dengan badan.

Perhatikan (untuk perempuan) mukena yang digunakan (di Indonesia). Perhatikan aurat ketika shalat, semua aurat harus tertutup.

Aurat perempuan ketika shalat adalah seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan.

Jangan shalat asal-asalan yang penting shalat. Karena shalat hakikatnya memberikan ketenangan.

Jika shalat bisa dilakukan dengan sempurna, maka gerakan shalat kita sudah cukup menjadi yoga bagi diri kita. Ketenangan akan datang kepada kita. Karena shalat adalah amalan yang paling menenangkan hati

Jika ada orang yang mengerjakan shalat tapi masih gelisah, itu berarti shalatnya bermasalah, pasti orang tersebut menyepelekan shalatnya. Ketenangan tidak ia dapat dari shalatnya. Adapun shalat dengan gerakan yang dianjurkan, pasti ketenangan akan datang kepada kita, karena shalat adalah amalan yang paling menenangkan hati.

Jika (perempuan) shalat menggunakan mukena atas bawah (sehingga tangan tertutup saat takbiratul ihram), maka hukumnya makruh.

Jika shalat menggunakan baju, maka pastikan tidak ada najis yang menempel pada baju yang sedang digunakan.

Iftitah

Kemudian setelah takbir adalah iftitah, hukumnya sunnah.

Al-Fatihah

Kemudian membaca surat Al-Fatihah (dengan membaca basmalah) yang hukumnya wajib, tidak hanya dari bacaannya tapi juga dari tajwidnya.

Didalam qiroah surat Al-Fatihah, terdapat 14 tasydid yang wajib ditekan dan wajib diperhatikan.

  1. Huruf lam pada kata Allah (بسم الله)
  2. Huruf ra pada kata (الرّحمن)
  3. Huruf ra pada kata (الرّحيم)
  4. Huruf lam pada kata (الحمد للّه)
  5. Huruf ba pada kata (ربّ العالمين)
  6. Huruf ra pada kata (الرّحمن)
  7. Huruf ra pada kata (الرّحيم)
  8. Huruf dal pada kata (مالك يوم الدّين)
  9. Huruf ya pada kata (ايّاك نعبد)
  10. Huruf ya pada kata (ايّاك نستعين)
  11. Huruf shod pada kata ( الصّراط المستقيم)
  12. Huruf lam pada kata (صراط الّذين)
  13. Huruf dhod pada kata (الضّالين)
  14. Huruf lam pada kata (الضالّين)

Oleh karena itu bacaan surat Al-Fatihah harus dilafalkan (tidak boleh dalam hati). Tetapi jangan sampai menggangu orang lain.

Bagi yang shalat berjamaah, makmum membaca “aamiin.. “, yang berbarengan dengan bacaan aamiin imam.

Ada sebuah hadits :
من وافق قوله قول الملائكه غفر له ما تقدم من ذنبه
“Siapa yang berbarengan membaca aamiin dengan malaikat, maka dosanya diampuni” (HR Bukhari Muslim).

Bacaan Surah Pendek

Setelah itu membaca surat pendek (sunnah), minimal 3 ayat. Pahala mengerjakan sunnah ini adalah seperti mendapatkan 3 Onta betina yang sedang bunting (gemuk). Kenapa Onta yang menjadi perumpamaan ? karena Onta yang menjadi sumber penghidupan zaman Nabi pada saat itu.

Shalat wajib adalah berdiri. Jika ada yang udzur (karena sakit atau sudah tua), tetap menghadap kiblat. Jika karena udzur maka pahala tidak berkurang, pahala yang didapat (orang yang udzur) tetap sama dengan yang berdiri.

Rukuk

Kemudian rukuk. Pada saat rukuk, posisi badannya sejajar. Sunnahnya tangan sedikit dihimpit kebadan. Tolak ukurnya bukan lurusnya tangan, karena ukuran panjang tangan berbeda-beda. Tetapi ukurannya yang benar adalah adalah berpatokan dengan kesempurnaan rukuk.

Kemudian dari rukuk dianjurkan tuma’ninah. Gerakan shalat kita sudah cukup menjadi jawaban kita, meditasi kita. Ketenangan akan datang kepada kita. Karena shalat amalan yang paling menenangkan.

Kisah bacaan “Samiallahuliman hamidah

Setelah rukuk, membaca Samiallahuliman hamidah. Dari semua perubahan gerakan shalat, hanya pada perubahan ini yang bacaannya adalah Samiallahuliman hamidah . Kisah ini berawal dari zaman Nabi:

Suatu ketika saat shalat subuh berjamaah, kepala Nabi ditahan oleh malaikat, sehingga rukuknya menjadi lama. Tiba-tiba Sayyidina Ali datang tergesa-gesa karena terlambat . Kemudian Sayyidina Ali mengucapkan alhamdulillah karena barisan jamaah masih dalam keadaan rukuk. Ketika Sayyidina Ali mengucapkan alhamdulillah, ternyata ada orang desa (yang masih udik), berkata SamiAllah huliman hamidah … (disaat Nabi mengangkat kepala).

Kemudian setelah selesai shalat Nabi bertanya, ” Siapa diantara kalian yang bicara ketika shalat ? “

Lalu sahabat mengira bahwa Nabi akan marah, karena ada orang ditengah-tengah shalat bicara, doa melebihi dari doa yang Nabi ajarkan. Lalu orang desa tersebut mengacungkan tangan dan berkata “Saya ya Rasulullah”

Tanpa amarah, tanpa kesal lalu Nabi berkata “Aku melihat ribuan malaikat berebutan mencatat doa yang dibaca orang ini”.

Hikmah kisah ini adalah : ketika ada orang yang mengerjakan perbuatan yang tidak diajarkan Nabi, sikap kita adalah tidak menyalahkan serta belajar dari sikap perbuatan orang lain tanpa menuding.

Nabi adalah utusan Allah. Tetapi Nabi tidak menutup kebaikan orang lain

Samiallahhuliman hamidah, bukanlah wahyu yang tiba-tiba turun. Tetapi ada orang yang mengerjakan dan disetujui oleh Nabi. Sehingga syariat rukuk yang awalnya membaca Allahuakbar berubah menjadi Samiallahhuliman hamidah dan digunakan hingga saat ini.

Jadi, dari zaman Nabi, bid’ah sudah ada, tapi bagaimana Nabi menyikapi hal ini ?

Seperti kisahnya Sayyidina Bilal bin Robbah. Rasulullah mendengar sandalnya Bilal sampai keluar. Nabi bertanya kepada Bilal, “Apa yang kau kerjakan diluar dari yang saya ajarkan “. Bilal menjawab “Saya mengerjakan shalat sunnah wudhu setiap kali batal wudhu “.

Nabi tidak menyalahi sikap Bilal, Nabi tidak mencela. Nabi tidak melarang (Membolehkan). Tetapi bukan berarti Nabi mengerjakan amalan tersebut. Sikap-sikap inilah yang harus kita lakukan, memperhatikan amaliah orang lain harus tanpa menuding.

Sujud

Kemudian setelah ruku adalah sujud.

Pada saat sujud, ketahuilah, “Hamba yang paling dekat sama Allah adalah pada saat ia sujud”. Maka sujudlah dengan tuma’ninah.

Saat ingin sujud, posisi lutut (dengkul) yang pertama menyentuh lantai baru kemudian tangan. Tangan jangan terlalu rapat atau terlalu jangan lebar. Tangan dihimpit kebadan. Jangan ada yang menghalangi hidung, jidat, kedua telapak, jari-jari. Sehingga sujudnya maksimal.

Apa manfaat sujud dengan sempurna ? Aliran darah mengalir ke kepala yang dibutuhkan oksigen.

Dengan sujud sempurna, maka akan mendatangkan kekhusyuan. Ketika seseorang dalam keadaan sujud dengan menghadirkan hatinya, maka sekalipun kepala diangkat kembali tetapi hatinya tidak pernah terangkat . Orang yang sujud memakai hati, berarti benar-benar merendahkan kepada Allah. Niscaya Allah yang akan meninggikan derajatnya di mata Allah dan dimata manusia.

Jadi pada saat sujud, hindari memikirkan hal-hal lain, hindari hatinya tidak ikut sujud, juga hindari tidak menghadirkan Allah seutuhnya.

Duduk diantara dua sujud

Kemudian setelah sujud, duduk diantara dua sujud. Ini adalah gerakan yang hukumnya sunnah. Jadi, jika lupa melakukan gerakan duduk tasyahud awal, cara menggantinya adalah melakukan sujud sahwi. Jika dalam kondisi berjamaah, ternyata imam yang lupa gerakan ini, maka makmum melakukan sujud sahwi untuk (lupanya) imam.

Ini adalah gerakan sunnah yang tidak pernah dilupakan Nabi, karena didalam gerakan ini ada doa yang luar biasa :

  • rabbighfirli = ampuni dosaku
  • warhamni = berikan aku rahmat
  • wajburni = gembirakan aku
  • warzukni = berikan aku rizki
  • wahdini = beri aku petunjuk
  • wa’afini = sehat (afiyat, lebih luas dari sehat keselamatan badan dari sakit, mencakup segala musibah, bencana, bencana dunia akhirat)
  • wa’fuanni = ampuni aku

Tasyahud akhir

Terakhir adalah tasyahud akhir, hukumnya adalah wajib. Tahiyat akhir ini disebut dengan i’tirof. Imam syafi’i berkata, sunnah tangan pada saat tasyahud adalah ibu jari kanan berada dibawah telunjuk. Kapan posisi tersebut seperti itu ? yaitu saat membaca syahadat ” Asyhadu Alla Ilaa ha illallah “. Yang sempurnanya (sunnah) adalah ketika membaca illallah .

Shalawat hukumnya wajib. Shalatnya tidak sah, jika tidak membaca shalawat.

Bolehkah melafalkan bacaan Sayyidina? ini tergantung bagaimana cara kita memperlakukan Nabi Muhammad SAW. Semakin kita mengagumi seseorang maka semakin hati-hati juga kita menyebut nama orang tersebut.

Apakah memanggil Sayyidina berdosa ? tidak berdosa, Rasulullah senang dipanggil “Sayyid“. Namun Rasulullah tidak mewajibkan kita untuk memanggil nama beliau seperti itu. Jika kita memiliki adab yang tinggi pastinya kita akan menyebut nama orang yang kita hormati dengan panggilan terbaik, yaitu Sayyidina Muhammad. Karena Allah memanggil Nabi Muhammad (didalam Al-Quran) tidak pernah memanggil namanya secara langsung, tetapi dengan gelar-gelar baik, seperti :

.. لَقَدْ كَانَ لَكُمْ

.. يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ

Salam

Terakhir sebelum mengucapkan salam, kita dianjurkan untuk berdoa dengan 4 hal, yaitu :

Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal, wal maghrom, wal mazhab.

Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal, dari sulitnya hutang.

Menyelesaikan sholat adalah salam, Niatkan mengucapkan salam untuk seluruh makhluknya Allah.

Shalat itu adalah cahaya. Orang yang sholat wajahnya pasti terlihat bekas sujud (cahaya). Orang yang melakukan sholat, wajahnya sedap dipandang serta perilakunya baik.

Orang yang meninggalkan sholat berarti secara terang-terangan kafir dan dosanya sama seperti keluar dari islam.

والله أعلمُ بالـصـواب