MT. Adzakirot
Kamis, 5 Maret 2020
Tawaqufan Sementara
Ustadzah Aisyah Farid BSA
بسم الله الر حمن الر حيم
Bulan Rajab
Kita lagi berada dibulan Rajab, bulan yang agung.
Orang yang ibadah dibulan ini, pahalanya berlipat-lipat ganda.
Allah menciptakan 4 bulan haram. Bulan yang dihormati, bulan yang dijaga. Bulan yang dijadikan bulan beribadah.
Bulan Rajab ini terpisah sendiri, karena dibulan ini persiapan untuk menuju bulan Ramadhan.
Hati Bersih
Dibulan ini, jadikanlah momentum untuk kita mendekatkan diri kepada Allah.
Mulailah beristighfar, mengenang dosa-dosa kita. Dengan kita mengingat dosa, Allah akan kirimkan cahaya kedalam hati kita.
Manfaat dengan mengingat dosa hati kita bercahaya, menjadi bersih. Dengan mengingat dosa, hati kita menjadi bersih. Ketahuilah orang, tidak akan masuk surga kecuali dengan hatinya yang bersih.
Kita ini tidak diminta untuk yang paling banyak shalatnya, paling banyak mengaji (ibadahnya), tapi kita diminta untuk selalu punya hati yang bersih.
Memiliki hati yang bersih adalah paling kita harapkan.
Melihat orang, datangkan prasangka baik. Melihat orang yang jahat, kita mudah memaafkan dia. Itu datangnya dari hati yang bersih.
Jika hati kita tidak bersih, ketemu orang semuanya salah. Jika ada orang yang merasa dirinya baik, berarti dia sudah melupakan cerita-cerita terdahulu.
Jangan pernah menjadi orang yang sombong. Karena jika kita ini sombong, kita sudah melupakan cerita-cerita terdahulu, kita sudah lupa dari mana asalnya kita diciptakan.
Kisah Nabi Ibrahim
Seperti Namrud yang didakwahi Nabi Ibrahim. “Menyembahlah Allah” kata Nabi Ibrahim. Tetapi Raja Namrud berkata “Tidak, saya adalah Tuhan”. Dia mengaku dirinya yang paling hebat.
Lalu apa yang kemudian Allah lakukan untuknya (Raja Namrud). Allah hanya mengutus serangga kecil serangga untuk masuk dari hidung/telinga dan menetap di kepala. Binatang itu menyengat otaknya, dan dia merasa sakit kepala luar biasa. Kemudian dia datangkan tabib, meminta tolong untuk diobati. Mengakunya orang yang paling hebat, kuat, bijaksana. Apa ganjarannya dari Allah ? Allah matikan dia dengan mudah hanya seekor serangga, bukan dengan pasukan bala tentara.
Siapa orang yang sombong, maka dia telah melupakan asal-usulnya. Dari mana asalnya ? dari cairan mani yang kotor, menjijikkan hingga kita menjadi manusia seperti sekarang ini.
Apa yang dilakukan Raja Namrud untuk para Nabi ? dia menyiapkan tempat untuk dibakar api.
Karena Nabi Ibrahim menghancurkan patung berhala. Raja bertanya pada nabi Ibrahim, “Siapa yang menghancurkan ini semua.” lalu Nabi Ibrahim menjawab “Tanyakan saja pada patung yang paling besar”. Raja merasa terhina, lalu menyuruh anak buahnya untuk melempar Nabi Ibrahim ke kobaran Api yang besar.
Allah berkata “Yang menciptakan api adalah Allah, yang membuat api itu panas adalah Allah. Allah berkata pada Api “Wahai api jadilah kamu dingin, jangan jadikan panas untuk Ibrahim”. Maka masuklah Nabi kedalam Api, dan beliau dibakar berhari-hari untuk memastikan terbakar dalam kobaran api, jangan sampai ada kesempatan kabur.
Setelah berhari-hari, Raja menyuruh pasukannya untuk memadamkan api. Namun alangkah terkejutnya Raja ketika api padam, melihat Nabi Ibrahim keluar tetapi tidak terbakar, bahkan badannya gemuk.
Apa yang terjadi ? kelihatannya dia berada didalam api, tapi hakikatnya dia berada didalam taman yang begitu indah. Allah yang punya aturan ingin menunjukkan kepada orang-orangyang sombong. Allah yang bisa menetapkan segala-galanya.
Dari peristiwa itu ada pelajaran yang bisa dipetik.
Kita disuruh membunuh cicak, tapi tidak boleh membunuh kodok. Pada saat Raja memasang api untuk Nabi Ibrahim, kodok membawakan air untuk memadamkan api. Sedangkan cicak meniup api tersebut agar apinya bertambah besar.
Segala sesuatu berawal dari Niat
Semuanya itu tergantung niat. Padahal kodok ataupun cicak, apa yang mereka kerjakan itu tidak berarti. Namun karena niat, maka itulah yang membuatnya menjadi mulia atau terhinakan.
Maka dari itu, kita itu harus banyak–banyak niat. Dan barengilah niat itu dengan perbuatan kita.
Niat dari sekarang ingin taat dalam kebaikan, harapan yang besar. Dan jangan terlintas dalam benak kita sedikitpun dari kita untuk mengerjakan kesalahan, keburukan.
Jika ada yang ngomongin orang lain, maka keluarlah dari pembicaraan itu. Sibuk saja dengan diri sendiri Yang penting jangan ikut serta dalam pembicaraan itu.
Yang penting adalah niat yang tulus dari hati dibarengi dengan perbuatan yang tulus.
Jika orang tidak punya niat dari sekarang, tapi tingkah laku masih belum berubah itu sama saja bohong.
Dengan bersedekah, puasa, istighfar itu sama saja memakmurkan syiar-syiar agama Allah.
Dibulan Rajab ini, dengan kita beribadah, beristighfar dll. Berarti kita ini sedang mengagungkan syiar-syiar Allah.
Bulan Rajab ini khusus, punya kelebihan, tidak bisa disamakan dengan bulan-bulan lainnya.
Nanti pada saat malam isra mi’raj, kita introspeksi lagi solat kita. Karena solat itu diperintahkan langsung oleh Allah kepada Nabi. Nabi yang naik ke Sidrotulmuntaha, untuk mendapatkan perintah sholat. Maka dari itu introspeksi kembali.
Bulan Sya’ban
Di bulan Syaban nanti ada nisfu syaban, doa tidak ditolak, semu diijabah Allah. Kecuali 3 orang yaitu :
- Orang-orang yang durhaka kepada orang tua,
- Orang yang punya masalah kepada saudara saudaranya/ yang memutuskan silaturahmi,
- Orang yang pemabuk/peminum minuman keras termasuk didalamnya yang jual yang beli dan yang menuangkan . Tidak ada kebaikannya sama sekali orang-orang yang deket dengan minuman keras.
والله أعلمُ بالـصـواب