Wahai anak cucu adam, bagaimana kau hendak beribadah dengan perut kenyang?

Majelis Ta’lim Miftahus Sa’adah

Kamis, 16 Januari 2020

Kajian Kitab Hadits Qudsy

Ustadzah Aisyah Farid BSA

بسم الله الر حمن الر حيم

Wahai anak cucu adam, bagaimana kau hendak beribadah dengan perut kenyang?

Hakikatnya orang yang ibadah perutnya lapar jauh lebih khusyuk dibanding yang lagi kenyang.

Karena biasanya orang yang kenyang/perutnya penuh, ibadahnya berat.

Lapar itu dicari oleh ulama. Karena dengan lapar, kamu tau nikmatnya bersyukur, dan merasakan nikmatnya makan, kamu pun dapat merasakan apa yang dirasakan oleh para sahabat Nabi dan Rasulullah Saw dahulu.

Tidak ada suatu tempat yang paling dibenci Allah, penuh dengan makanan melainkan perut.

Perut ini akan berpengaruh ke seluruh tubuh kita. Maka kalau mau makan, makanlah yang baik-baik, yang sehat, dan yang manfaat untuk tubuh mu. Kata ulama makna dari toyyibat termasuk juga yang halal, yang bagus.

Nabi bersabda : siapa orang yang makan makanan halal, maka seluruh tubuhnya akan berbuat hal yang baik mau tidak mau. Siapa yang makan makanan harom, tubuhnya akan berbuat maksiat.

Siapa yang banyak makan, umumnya otaknya kurang produktif dibandingkan orang yang lebih sedikit makan.

Dalam hadis dikatakan, siapa yang banyak makan, maka tidurnya semakin banyak.

Orang tidak akan bercahaya hatinya, tanpa rasa lapar. Karena dengan rasa lapar, akan banyak pelajaran yang kamu dapat.

Bagaimana kamu berandai-andai, mencintai Allah, tapi dibarengi dengan cinta dengan harta?

Bagaimana dia mau cinta sama Allah, kalau didalam hatinya masih ada cinta pada dunia

Mencari yang halal itu wajib bagi setiap muslim. Kalau dengan mencari yang halal kamu harus kerja, maka kerja itu wajib bagimu. Tapi jangan sampai kamu buta, saat diajak berbagi, susah banget, terlalu memikirkan hal-hal dunia yang belum

Mendatangkan cinta kepada Allah, saat kamu mampu mengeluarkan dunia dari hatimu.

Apa yang bisa kita beri, maka berilah (kepada sesama). Karena tidak akan ada cinta kepada Allah, jika kita masih menilai dunia.

Bagaimana kau mengaku takut kepada Allah, kalau kau punya rasa takut akan kemiskinan?

Berapa banyak orang diluar sana yang takut miskin, mereka rela bekerja tanpa jilbab, membuka auratnya. Mereka ini lebih takut miskin dibandingkan takut sama Allah.

Siapapun ingin mencari kerja, berdagang, iu diperbolehkan. Tapi lakukanlah sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah, dan jangan melakukan yang dilarang Allah.

Nanti anak cucu adam, akan ditanyakan mengenai pekerjaannya, uang masuk, uang keluarnya, dll.

Orang yang diakhirat dikatakan bangkrut, saat selesai dihisab, datang penagih hutangnya. Siapa penagihnya itu? Orang-orang yang dulu didunia pernah dia dzolimi, dia pernah sakiti, dia pernah khianati dll. Akhirnya dibayarlah itu semua dengan amal yang dia miliki, sampai amalnya habis, yang tersisa hanya dosa. Tapi penagihnya masih banyak, maka Allah memerintahkan kepada penagih hutang itu untuk menaruh dosa mereka ke orang yang ditagih itu.

Lalu ada orang yang kaya, dulu saat didunia mungkin dia miskin. Namun saat diakhirat, banyak amal sholeh yang tidak pernah dia kerjakan. Lalu dia bingung, amal siapa itu semua, kata Allah ini adalah amal mu, amal yg tidak bisa kau lakukan karena keterbatasan mu, namun niatmu kuat ingin melakukan itu.

Bagaimana kau bersikap waro, bila rakus dengan harta dunia?

Orang yang waro itu kan orang yang hati-hati, hati-hati sama yang haram & yang syubhat.

Kalau kamu ingin waro, waro-lah yang serius. Waro dalam segala hal, bukan hanya dalam hal makanan.

Kata Imam Syafi’i, saya tidak akan bicara satu kata pun tanpa saya pikirkan berkali kali, agar kata yang keluar itu tidak menyakiti hati orang lain.

Bagaimana kamu mengharap keridhoan Allah, tanpa kamu berbelas kasih terhadap orang-orang miskin?

Nabi berdoa, hidupkan aku dalam keadaan miskin, matikan aku dalam keadaan miskin, dan bangkitkan aku dengan orang-orang miskin.

Jadi saat kamu sedang dalam keadaan sulit/miskin, beruntunglah kamu karena akan dibangkitkan kelak bersama Rasulullah. Maka dalam keadaan itu, perbanyaklah doamu, dan untuk orang-orang yang sudah membantumu.

Jangan pernah menolak pemberian dari orang, seperti apapun pemberiannya. Karena Rasulullah tidak pernah menolak hadiah.

Kalau kau orang yang mampu, maka bantulah orang. Agar kau mendapatkan ridho dari Allah SWT.

Jika kau menjadi orang yang dibantu, maka doakanlah orang-orang yang membantumu itu, dengan mendoakan itu siapa tau akan mengeluarkan mu dari kesulitan tersebut.

Bagaimana kau berharap orang ridho kepadamu, jika kau itu kikir?

Siapa juga yang ridho kepada orang yang kikir, karena orang kikir itu pasti dibenci oleh orang.

Bagaimana kamu ingin syurga, jika kamu cinta terhadap pujian dan dunia?

Pujian itu ujian. Jika ada orang yang bilang “kamu baik deh, kamu cantik deh, dll” itu adalah ujian, karena kamu harus bisa mempertahankan pujian itu.

Bagaimana kau mengharapkan kebahagiaan, sementara ilmu tidak punya(sedikit) ?

Kamu ingin bahagia? tidak bisa kalau tidak punya ilmu.

Karena orang yang berilmu, akan bisa bahagia didunia dan diakhirat.

Karena untuk apa kita bahagia didunia, tapi menangis diakhirat ? Kita pasti inginnya bahagia dua-duanya didunia dan akhirat.

Bagaimana caranya bisa bahagia diakhirat? Sering-sering bahagiain orang di dunia. Bahagiakan orang, mulai dari yang terdekat dengan kita.

sumber : hadits qudsi 02

والله أعلمُ بالـصـواب