Sesungguhnya Nabi mewariskan Ilmu. Maka belajarlah agar mendapat ilmu untuk bisa beribadah di bulan Rajab

MT Daarul Islah

Minggu, 8 Maret 2020, 08.00-12.00

Kajian Ilmu

Ustadzah Aisyah Farid BSA

بسم الله الر حمن الر حيم

Mengkaji Ilmu

Dulu, saat Sahabat Nabi ketika ingin memecahkan masalah, mereka bermusyawarah terlebih dahulu kepada sahabat lainnya untuk meminta pendapat, saling rembukan.

Sehingga Ulama mengarang kita tafsir, menjelakan makna-makna dari ayat Al-Quran.

Itulah gunanya kita belajar.

Jika kita hanya duduk dirumah membaca terjemahan Al-Quran, sedangkan terjemahan yang membuat adalah kita, maka jika terjemahan ada yang salah sedikit, kita akan tersesat. Itulah gunanya belajar, itulah gunanya kita duduk di Majelis Ilmu.

Karena itulah setelah Nabi wafat, sahabat mengadakan majelis-majelis zikir.

Pernah suatu ketika Sahabat Nabi pergi kepasar dan mengatakan “Siapa yang menginginkan harta warisannya Rasulullah silakan pergi ke masjid”.

Maka berbondong-bondonglah orang-orang yang berdagang dipasar menuju masjid, meninggalkan dagangannya. Kemudian ketika sampai di masjid, mereka tidak melihat orang bagi-bagi (harta), tetapi melihat orang duduk mengkaji. Mengkaji, kajian yang dibahas adalah ayat Al-Quran.

Kemudian orang pasar tersebut bertanya “Katanya kau bilang disini ada orang bagi-bagi warisan”.

Itu (orang yang duduk belajar di majelis) sesungguhnya adalah warisan Rasulullah. Nabi tidak mewariskan harta, karena semasa hidupnya memang tidak memiliki harga, tetapi Sesungguhnya Nabi mewariskan Ilmu.

Jika orang ketika melihat ilmu seperti melihat uang, maka niscaya tidak ada orang yang bodoh dimuka bumi ini.

Bulan Rajab ke Bulan Ramadhan

Nabi berkata, “jika datang bulan Ramadhan pintu surga dibuka, pintu Neraka dikunci”. Sama sepertinya hal ketika pintu rumah dibuka, maka hawa panas/dingin dari luar akan masuk dalam rumah. Maka ketika bulan Ramadhan tiba udara sangat nikmat dibanding bulan lainnya. Hal ini diberikan Allah untuk meringankan ummat Nabi Muhammad dalam melaksanakan puasa.

Ada empat Bulan hurum, bulan yang disucikan dari pertumpahan darah yaitu, bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab.

Nabi berkata ” Siapa yang puasa di bulan Rajab 3 hari berturut-turut maka pahala baginya 900 tahun ibadah tanpa putus”. “Puasa satu hari di bulan hurum , maka baginya pahala sama seperti ibadah 30 hari dibulan lain” .

Seseorang berawal dari niatnya, dan dia akan dibalas sesuai dengan niatnya. Maka perbanyaklah niat untuk memperbarui takwa.

Yang tidak rajin ibadah saja Allah beri rasa malu, bagaimana dengan orang yang taat.

Agar damai dengan orang yang jahat sama kita, atau orang yang pernah kita jahatin. Dengan datangnya bulan ini maka saling berdamai, saling silaturahmi.

Jika Ibu-Ibu yang sedang berhalangan di bulan Ramadhan, maka malulah sedikit jika ingin minum di tempat umum. Kenapa ? karena mungkin saja ada anak kecil yang sedang dilatih puasa. Pasti anak kecil tersebut akan bertanya, dan bisa melunturkan semangat anak kecil untuk puasa. Dan beri pelajaran untuk orang yang membuka warung agar tidak laku jika berjualan dibulan Ramadhan. Jangan kita makmurkan (warung) disiang hari.

Pahala Sedekah Bulan Rajab

Jika dibulan ramadhan perbanyaklah sedekah. Guru Mulia Habib Umar berkata, “Jika ada orang sedekah dibulan Rajab imbalannya adalah Allah selamatkan dia, Allah membuat dia jauh dari api neraka atau pahalanya seperti burung keluar dari sangkarnya, terbang jauh berhari-hari tidak-tidak putus, dan jatuh karena tua”. Jarak tempuhnya berapa jauh ? itulah Allah tinggikan orang yang bersedekah.

Amalan Bulan Rajab

Ada seorang perempuan yang mengamalkan membaca surat al-ikhlas sebanyak 120.000 selama di bulan Rajab. Setiap dia mengamalkan itu, dia membuat kain menjadi seperti selendang. Lalu dia berpesan kepada anaknya jika ia meninggal agar memasukkan kain tersebut ke dalam kuburnya.

Kemudian ketika perempuan tersebut meninggal, anaknya lupa memasukkan kain tersebut kedalam kuburnya ibunya. Hari pertama setelah dikubur, anaknya didatangi Ibunya dalam mimpi dan berkata “Ya Binti aku marah sama kamu, aku tidak ridho sama kamu”. “Kenapa yaa Ummi” tanya anaknya. “Karena kamu tidak menjalankan amanah yang aku berikan padamu untuk memasukkan kain (selendang) bersama jasadku”.

Kemudian anaknya terbangun kaget, dan segera memanggil tukang gali kubur untuk memasukkan kain tersebut keliang kubur ibunya. Namun, terkejut ketika digali tidak ada jasad ibunya. Kemudian terdengar suara tanpa ada orang “Orang yang tidak pernah meninggalkanku dibulan Rajab mana mungkin aku meninggalkannya sendirian dialam kuburnya”. Dan termasuklah ibunya orang-orang yang mendapat syafaat, diangkat jasadnya oleh Allah sehingga terjaga.

Doa Bulan Rajab

Oleh karena itu jika sudah masuk bulan Rajab, Nabi berdoa agar bisa sampai ke bulan Ramadhan.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ

Artinya : Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadan

والله أعلمُ بالـصـواب