MT Al-Harisun
Jumat, 28 Februari 2020, Pukul 08.00
Kajian Kitab Adabushuhbah
Ustadzah Aisyah Farid BSA
بسم الله الر حمن الر حيم
Nabi mengingatkan “Tetangga sebelum rumah sendiri“. Artinya apa ? jika terjadi sesuatu pada kita maka tetangga kita juga yang akan kerepotan. Karena kita hidup didunia ini butuh teman. Maka dari itu, kita harus tahu tata cara berteman sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah .
Keutamaan berteman
Orang-orang yang saling berkasih sayang karena Allah. Semuanya dia jalin karena Allah. Bukan karena yang lain.
Keunggulan yang didapat yaitu, dia nanti akan duduk dikursi yang terbuat dari intan permata yang sangat amat indah, disekitar Arsy nya Allah.
Allah berfirman “Wajib mendapat cintaku, yaitu orang orang yang saling berkasih sayang karena Aku, duduk bareng karena Aku, orang orang yang memberi karena Allah, orang yang saling bertemu karena Allah“.
Banyak orang yang berbagi, tapi banyak “embel-embelnya” (ada mau dibelakangnya). Maka seringkali orang itu tidak mendapatkan apa apa.
Berbagi disini, untuk siapa saja, orang-orang terdekat kita. Jika karena Allah, maka dia wajib mendapatkan cintanya Allah.
Kalau kita datang berkunjung, karena Allah maka kita akan mendapatkan cintanya Allah.
Seandainya ada orang yang berkasih sayang karena Allah. Meskipun ada jarak diantara mereka, tapi mereka saling menghubungkan hatinya, saling bertanya kabar. Apa yang akan dia dapat? Kelak dihari kiamat, Allah akan menyatukan mereka dan Allah akan membanggakan orang tersebut bahwa ini adalah orang yang saling berkasih sayang karena Aku.
Allah senang memiliki hamba yang seperti itu.
Semoga kita bisa menjadikan hati kita tulus dalam berteman.
Karena orang zaman sekarang, sering bersama, tapi bisa sama-sama ngomongin (ghibah) juga dibelakang. Disaat satu dari yang lainnya ada yang kesulitan, mana teman-temannya itu? Tidak ada yang peduli.
Tulus yang mana kita dalam berteman ? makan bareng, ngobrol bareng, tertawa bareng, tapi hatinya tidak bareng (karena Allah) ? dibelakang ngomongin (ghibah) satu sama lain.
Tidaklah berkasih sayang dua insan karena Allah, maka Allah akan meletakkannya dikursi, sampai hisabnya orang-orang dihari kiamat kelak, dan dia langsung masuk syurga tanpa hisab.
Nikmat apa ini? disaat orang-orang dihari kiamat ketakutan, dia tidak, disaat orang-orang kepanasan, dia mendapatkan naungan dari Allah. Nikmat yang sangat luar biasa
Hati ini bisa mencintai orang secinta-cintanya, dan bisa membenci orang sebenci-bencinya. Kalau kita cinta mengikuti Allah, kalau benci kita mengikuti iblis.
Siapa yang mencintai satu kaum, kelak dia akan dibangkitkan bersama kelompok tersebut.
Kita bersama orang yang kita Cinta
Siapa yang kita cinta? Orang-orang soleh? Maka kita akan dibangkitkan bersama orang-orang soleh tersebut.
Kalau kita cinta dengan orang sholeh, Alhamdulillah. Kita akan dibangkitkan bersamanya. Namun jika kita cinta dengan orang yang kebalikan dengan orang sholeh, maka rugilah kita.
Antusiasmu kepada orang akhirat, dan orang dunia. Itu menandakan kecintaanmu kepada akhirat atau dunia.
Maka berhati-hatilah dengan gemar, dan yang kita sukai.
Orang yang saling berkasih-sayang karena Allah, dia akan mendapatkan naungan Allah dihari dimana tidak ada orang yang mendapatkan naungan Allah. Dia akan mendapatkan singgasana yang terbuat dari cahaya. Orang-orang merasa takut, dia tidak akan merasakan takut, seakan akan dia sudah mendapatkan jaminan dari Allah.
Semua orang dihari kiamat akan ketakutan luar biasa.
Para waliyullah, selalu merasakan ketakutan di dunia. Maka dihari kiamat Allah akan memberikan rasa tenang.
Namun orang-orang yang di dunianya selalu merasakan aman, kelak dihari kiamat akan mendapatkan rasa takut yang luar biasa.
Saling Mengasihi karena Allah
Umat Nabi Muhammad itu, lebih mudah mendapatkan pahala. Apa susahnya berkasih sayang? Namun seringkali malah membenci
Sesungguhnya Allah memiliki hamba, mereka bukanlah para anbiya ataupun syuhada. Namun kedudukannya dan kedekatan nya seperti para anbiya dan syuhada, Dekat dengan Allah.
Siapakah orang-orang itu? Orang orang dari Negeri yang berbeda-beda, mereka tidak menyambung karena persaudaraan, tapi dia bisa menganggapnya seperti saudara. Mereka ini saling berkasih sayang karena Allah.
Allah kelak akan meletakkan mereka disinggah sana, orang-orang ketakutan mereka tidak takut, kedudukannya seperti para Nabi dan syuhada.
Kelak Allah akan membangkitkan orang, yang diwajahnya terdapat banyak cahaya.
Duduk disinggasana, yang terbuat dari intan pertama yang indah. Mereka bukan nabi, bukan syuhada. Membuat semua orang terkagum-kagum. Siapa mereka ini? Mereka itu saling mengasihi dan mencintai karena Allah, Dari tempat yang berbeda-beda. Mereka duduk mengingat Allah, dan Allah mengingat mereka.
Kita sudah mendapatkan kesempatan itu, duduk bersama mengingat Allah, kita berkumpul bersama, dari tempat yang berbeda-beda. Namun yang kurang apa? Rasa cinta kepada sesama karena Allah. Maka susunlah hati kita, dimulai dari apa? Maafkan kesalahan-kesalahannya. Jangan membesar-besarkan masalah.
والله أعلمُ بالـصـواب