Adab Makan
Rendahnya seseorang dilihat dari bagimana dia dengan makanan. (Mencaci makanan ketika tidak suka pada rasa suatu makanan).

Senin, 23 Agustus 2021
Kitab Adab (50 Adab dalam 50 Keadaan) – Pert.16
MT Sahabat Cinta
Ustadzah Aisyah Farid BSA

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

ADAB-ADAB KETIKA AKAN MAKAN

1. Membaca Bismillah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  • Lebih utama membaca Basmalah pada setiap suapan makanan
  • Membaca Basmalah di awal dan Hamdalah di akhir dengan mengeraskan suara. Tujuannya untuk mengingatkan yang lain jika lupa.

2. Membaca Doa Makan

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا، وَاَطْعِمْنَا خَيْرًا مِنْهُ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ رِزْقًا طَيِّبًا، لَا تَبِعَةَ فِيْهِ وَ لَا حِسَابَ

3. Jika Lupa Membaca Bismillah & Doa di Pertengahan makan

اِذَا اَكَلَ اَحَدُكُمْ طَعَامًا…فَلْيَقُلْ : بِسْمِ اللّٰهِ، فَاِنْ نَسِيَ فِي اَوَّلِهِ، فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللّٰهِ عَلَى اَوَّلِهِ وَ آخِرِهِ {رواه أحمد، و أبو داود، و ابن ماجه، والتر مذي}.
وَ قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهَ: مَنْ نَسِيَ أَنْ يُسَمِّيَ عَلَى طَعَامِهِ…فَلْيَقْرَأْ: قُلْ هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ إِذَا فَرَغَ {رواه ابن السني في عمل اليوم والليلة}

4. Tidak Makan dengan Tangan Kiri, kecuali jika terdapat Udzur

لَا يَأْكُلْ أَحَدُكُمْ بِشِمَالِهِ وَ لَا يَشْرَبْ بِشِمَالِهِ…فَاِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَ يَشْرَ بُ بِشِمَالِهِ {رواه أحمد، و مسلم، وأبو داود}

Artinya: “Janganlah salah seorang dari kalian makan dengan tangan kirinya, dan janganlah pula minum dengan tangan kirinya, karena sesungguhnya syaithon makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya”. {HR. Ahmad, Muslim dan Abu Dawud}

5. Sisa makanan yang sudah dimasukkan ke mulut, Jangan dikeluarkan kembali ke tempat makanan yang sedang dihidangkan.

Hal tersebut tidak sopan dan melanggar etika.

6. Mendahulukan Memakan Buah-Buahan, Sebelum Memakan Makanan lainnya

Berdasarkan Firman Allah SWT.

وَفَٰكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ. وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَ. {الواقعة: ٢٠-٢١}

Al Imam Ajhuri Ra. menjelaskan bahwa buah yang dianjurkan untuk dimakan terbagi menjadi tiga waktu, yaitu:

  • Buah yang dimakan sebelum makan nasi : Seperti Semangka atau Buah Tin
  • Buah yang dimakan saat makan nasi : Seperti buah Pisang, Mentimun, Apel
  • Buah yang dimakan setelah makan nasi : Seperti buah Anggur atau Delima

7. Mendahulukan Orang yang ‘Alim Atau Lebih Tua untuk Memulai Makan

عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ : كُنَّا إِذَا حَضَرْ نَا مَعَ النَّبِيِّ طَعَامًا…لَمْ نَضَعْ أَيْدِيَنَا حَتَّى يَبْدَأَ رَسُوْلُ اللّٰهِ ﷺ فَيَضَعَ يَدَهُ {رواه مسلم}

Artinya: “ Dari (Sahabat) Hudzaifah Ra. Dia berkata: “ Jika kami bersama Nabi SAW, dan dihidangkan kepada kami suatu makanan, maka kami tidak memulai mengambil makanan tersebut kecuali jika Rasulullah SAW telah memulainya (terlebih dahulu), maka setelah itu, beliaupun meletakkan tangannya (atas makanan tersebut)”. { HR. Muslim}

Kisah

Pernah suatu ketika Rasulullah SAW masih kecil pernah terlambat untuk makan bersama. Karena terlambat, Sayyidina Abu Thalib akhirnya memberi makan sekeluarga tanpa Nabi Muhammad. Namun apa yang terjadi setelah mereka sekeluarga makan ? ternyata masing-masing dari mereka masih kelaparan dan bahkan tidak tersisa sedikitpun untuk Nabi.

Akhirnya Sayyidina Abu Thalib sadar bahwa jika makan didahului oleh Nabi Muhammad, maka makanan itu mampu mencukupi seluruh keluarganya, karena terdapat berkah disana. Akhirnya sejak saat itu, Sayyidina Abu Thalib membuat peraturan bahwa tidak boleh memulai makan sebelum didahului Nabi Muhamad SAW.

Maka dahulukan orangtua untuk makan. Jika tidak, maka berkah akan hilang.

8. Tidak Mencaci Makanan yang Tidak Disukai

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : مَا عَابَ النَّبِيُّ ﷺ طَعَا مًا قَطُّ، إِنِ اشْتَهَاهُ…أَكَلَهُ، وَ اِنْ كَرِ هَهُ…تَرَكَهُ {رواه البخاري و مسلم}. قَالَ الإِمَامُ النَّوَوِيُّ : اَلْعَيْبُ هُوَ أَنْ يَقُوْ لَ : هَــذَا مَا لِحٌ، قَلِيْلُ المِلْحِ، حَامِضٌ، رَقِيْقٌ غَلِيْظٌ، غَيْرُ نَاضِجٍ، وَنَحْوُ ذَلِكَ.{١.هــ..مرقاة المفاتيح شر ح مشكاة المصا بيح}

Artinya: “Dari Sahabat Abu Hurairah diaberkata: “ Nabi SAW tidak pernah mencaci makanan, Jika beliau suka, maka beliau memakannya, dan jika beliau tidak suka, maka beliau meninggalkannya”. { HR. Bukhari & Muslim}

Rendahnya seseorang dilihat dari bagimana dia dengan makanan. (Mencaci makanan ketika tidak suka pada rasa suatu makanan).

9. Disunnahkan untuk Mencicipi Garam, Terlebih Dahulu Sebelum Makan dan Setelahnya

رُوِيَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ﷺ : يَا عَلِيُّ! اِبْدَأْ طَعَامَكَ بِالْمِلْحِ، فَإِنَّ المِلْحَ شِفَاءٌ مِنْ سَبْعِيْنَ دَاءً، مِنْهَا : الجُنُوْنُ، وَالجُذَامُ، وَالبَرَصُ، وَوَجَعُ البَطْنِ، وَالضِّرْسِ. {١.هــ..بريقة محموديه}

Artinya: “Diriwayatkan dari Rasulullah : beliau berkata kepada Sayyiduna ‘Ali : ”Wahai ‘Ali ! Mulailah makanmu dengan (mencicipi) garam, karna sesungguhnya garam merupakan obat dari 70 penyakit, diantaranya yaitu penyakit gila, kusta, belang, sakit perut,dan sakitgigi”. {Bariqotu Mahmudiyyah}.

10. Membaca Doa Setelah Makan

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا الطَّعَامَ. وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ فَأَشْبَعَنِيْ. وَسَقَانِيْ فَأَرْوَانِيْ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ. غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلَا مَكْفُوْرٍ وَلَا مُوَدَّعٍ وَلَا مُسْتَغْنَى عَنْهُ. رَبَّنَا

atau Doa yang selalu dibaca oleh Al Habib Muhammad bin Husein Al Habsyi :

اَللَّهُمَّ يَانَاقِشَ الحَجَلَةْ . هَنِّيْ لِمَنْ أَكَلَهْ. وَاغْفِرْ لِمَنْ بَذَلَهْ. وَهَيِّءْ لَهُ بَدَلَهْ . بِالْعَجَلَةِ العَجَلَةِ العَجَلَةْ

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ