Kesempurnaan Islam seorang mu'min yaitu, meninggalkan perkara yang tidak berguna baginya

Majelis Ta’lim Tombo Ati

Jum’at, 12 Juli 2019

Kitab Hadits Arbain

Ustadzah Aisyah Farid BSA

بسم الله الر حمن الر حيم

Hadits ke 12

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi bersabda mengenai kesempurnaan Islam seseorang. Jadi dari sini belajar, Islam yang sempurna itu seperti apa.

مِنْ حُسْنِ إِسْلَا مِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيْهِ

“Kesempurnaan Islam seorang mu’min yaitu, meninggalkan perkara yang tidak berguna baginya.”

Jika dia banyak melakukan hal yang tidak manfaat, maka ke islamannya buruk.

Allah banyak bersumpah atas nama waktu, atau masa. Karena manusia itu banyak yang merugi karena lalai.

Siapa yang tidak rugi? Orang yang punya iman, dan melakukan amal sholih.

Disaat kita sedang mengaji, aman, nanti kita bisa menyampaikan kepada Allah, bahwa kita sedang mengaji. Namun setelah mengaji ini, yang harus difikirkan.

Mata, telinga, dan Hati kita semuanya akan ditanya. Kenapa mulut tidak ditanya? Karena, yang terbesit di hati saja akan ditanya oleh Allah. Bagaimana yang tercetus dari mulut kita. Tentu akan dipertanggung jawabkan.

Imam Syafi’i itu dulu sering ditanya “Ya imam kenapa kamu sedikit sekali bicara ?” Imam Syafi’i menjawab, “Saat saya ingin berbicara, saya berfikir terlebih dahulu, apakah perkataan saya akan menyinggung perasaan orang lain atau tidak, akan menyakiti orang atau tidak, dari pada menyakiti orang, lebih baik saya tidak bicara.”

Hidup itu, sesaat ketika kita memberi waktu kita untuk Allah, sesaat lagi ketika kau memberi kesenangan pada hatimu. Boleh senang-senang sesekali, tetapi jangan sampai meninggalkan tanggung jawab kita.

Ibaratnya seorang manusia, seperti mainan Uno Stako, kita sudah menyusun kebaikan serapih mungkin. Saat kita sedang lalai, dan tidak mengerjakan sesuatu yang biasa kita kerjakan, terambil satu balok, terus seperti itu, balok demi balok akan terambil, lama lama akan runtuh (sama seperti dengan) kebaikan yang sudah kita bina.

Ngobrol sehabis isya itu makruh. Semakin banyak ngobrol sehabis isya, maka semakin lelah dan semakin susah untuk bangun malam. Maka dari itu kita harus belajar, kurang kurangi kita beraktivitas setelah isya.

Maka dari itu, kesempurnaan dalam islam itu dapat dilihat dari aktivitas nya, waktunya, dll.

Orang mukmin berhasil, akan menang. Siapa itu? Orang yang solatnya khusyuk, lalu siapa lagi? Orang yang berpaling dari hal hal yang tidak bermanfaat.

Allah berkata kepada Nabi Muhammad dalam surat Al Insyirah “Hai Muhammad! jika kamu sudah selesai melakukan suatu urusan, beralihnya ke urusan yang lainnya, tapi ingat bahwa kebiasaan itu diberikan oleh Allah”

Jadi jangan cuma santai-santai hal yang tidak perlu. Dan setelah melakukan itu semua, berterima kasih-lah kepada Allah yang telah memberikan kebiasaan dan kekuatan itu.

Semoga kita terjaga dari waktu yang sia-sia, dan jaga hati kita agar tidak buruk. Karena apa yang akan nampak dari diri kita berasal dari hati.

Jaga hati kita, agar tidak berprasangka buruk kepada orang lain. Hati ini punya tali yang bersambung ke akal.

Disaat kita sudah dikasih kelebihan waktu, bersyukurlah dan kerjakan jalan menuju Akhirat dari pada mengejar dunia.

والله أعلمُ بالـصـواب