Burdah Al Madih
Saat membaca Burdah, pintu langit dibuka, itulah mengapa doa jadi mustajab, apapun hajatnya untuk segala urusan.

Minggu, 26 September 2021
MT Sahabat Cinta
Pembacaan Burdah Al-Madih
Ustadzah Aisyah Farid BSA

بسم الله الرحمن الرحيم

Hendaknya memasang niat saat membaca Burdah Al-Madih. Beberapa Ulama mengatakan, bacaan ini mujarab untuk kesembuhan. Sebagian lagi mengatakan untuk dikabulkannya hajat.

Pasang hajat, pasang niat ketika akan membaca Burdah Al-Madih. Membawa air dan membukanya, agar untaian-untaian (Burdah Al-Madih) yang kita baca didapati manfaatnya dalam air tersebut dan memberi manfaat bagi yang meminum airnya.

Lirik Burdah Al-Madih – Imam Bushiri – 10 Fasl

Apa itu Burdah Al-Madih

Burdah Al-Madih, kandungan yang ada didalamnya adalah pujian untuk baginda Nabi Muhammad SAW. Pujian yang disematkan untuk kekasih hati Nabi kita Muhammad SAW.

Ini merupakan shalawat. Pembacaan shalawat tiada tara, karena tidak ada syak, tidak ada keraguannya, pasti diterima oleh Allah SWT, terlepas dari niat si pembaca. Mau niatnya sombong, pamer, riya. Shalawatnya tetap diterima. Hanya ibadah ini yang pamrih, riya pun boleh. Selebihnya, tidak boleh ada ibadah yang unsurnya karena orang lain.

Dua hal yang unik pada burdah

  • Dengan membaca burdah , didalamnya terdapat kandungan shalawat.
  • Kisah awal mula burdah ini ada, karena pengarangnya yang unik.

Kisah Bermimpi dengan Nabi

Al Imam Bushiri, beliau bernama Muhammad.

Nama lengkahpnya adalah Syarafuddin Abu ‘Abdullah Muhammad ibn Sa’id ibn Hammad ibn Muhsin ibn ‘Abdullah ash-Shanhaji al-Bushiri al-Mishri. 

Dijuluki Bushiri, karena kampungnya bernama Bushiri, diambil dari kata Basroh (kota di Mesir).

Pada waktu itu, Imam Bushiri sibuk menulis syair ditugaskan untuk Raja. Karena bekerja untuk Raja, maka dia hanya mengarang untuk kepentingan Raja.

Orang Arab punya kebiasaan, jika punya tamu delegasi Kerajaan akan disambut dengan syair untuk memuji tamu yang datang.

Arab memiliki bahasa yang tinggi, kaya akan bahasa. Jika kita benar-benar belajar bahasa arab, maka kita akan tahu bahwa untaian yang terkandung dalam Burdah adalah puisi/syair yang mengandung artikulasi tinggi. Karena beliau adalah sastrawan, pandai dalam bersyair, maka dipekerjakan di istana oleh Raja.

Namun, lambat laun beliau jenuh dengan pekerjaannya. Dia merasa ada yang kurang dalam hidupnya, dia merasa malu bahwa selama ini yang bekerja dengan Raja harus memuji tamu yang belum pantas untuk dipuji, hanya karena mereka adalah tamu Sang Raja. Dan dia malu karena lantaran sibuk memuji manusia, makhluk. Kenapa pujian ini tidak di tujukan kepada Nabi Muhammad SAW ? yang kita semua sama-sama tau bahwa beliau (Nabi Muhammad) tidak punya kekurangan, beliau sempurna.

Adapun orang yang kita puji, barangkali didalamnya terdapat basa-basi.

Karangan yang dibuat untuk memuji manusia, meninggikan manusia, yang hakikatnya orang itu tidak pantas ditinggikan namanya. Lama-lama dia merasa bertentangan (dengan hati nuraninya)

Dia berpikir, kenapa tidak mengarang (pujian) kepada Nabi Muhammad SAW. Dari kepikirannya itu, dia merasa malu, merasa rindu sampai beliau jatuh sakit. Hingga berapa kali berobat memanggil tabib tapi tidak ada yang bisa menyembuhkan. Ini yang namanya disebut sakit cinta, tapi bukan cinta pada yang sembarangan.

Kasmaran, rindu kepada sosok Nabi Muhammad SAW.

Dan subhanallah, pada sakitnya itu diungkapkan perasaan di fasl pertama. Dari kerinduannya kepada Nabi, maka beliau bermimpi Nabi. Nabi datang dalam mimpi nya dan menghadiahkan berupa burdah, seperti mantel/selimut lalu diselimuti kepada Imam Bushiri. Saat Imam Busiri bangun dari tidurnya, mantel itu benar ada dibadannya dia.

Apa yang terjadi setelah beliau diselimuti mantel oleh Nabi ? setelah beliau diselimuti dengan mantel tadi, sakitnya sembuh. Yang tadinya seperti sekarat, lambat laun akhirnya pulih kembali. Berkat untaian syair yang beliau tulis untuk Nabi Muhammad.

Sewaktu bermimpi itu, beliau belum selesai menulis, baru beberapa bait saja. Sampai di fasl 3, bait yang berbunyi

فَمَبْلَغُ الْعِلْمِ فِيْـــــــــــهِ أَنّهُ بَشَرٌ

Pahamnya manusia itu seperti manusia biasa. Menurut pengetahuan kita, Nabi itu manusia biasa. Baru sampai disini beliau berhenti mengarang. Sampai beliau bermimpi, lalu dilanjutkan oleh Nabi syairnya

وَأَنّهُ خَيْـــــــــــرُ خَلْقِ اللَّهِ كُلِّهِمِ

Ulama mengatakan bahwa bait Ini adalah tambahan dari Nabi. “Sesungguhnya Nabi itu manusia ciptaan Allah yang terbaik dimuka bumi ini“.

Setelah itu beliau bangun dan menyelesaikan bait ini yang berjumlah 160 bait, dibagi menjadi 10 fasl.

Kapan Waktu Membaca Burdah?

Setiap wilayah punya kebiasaan (membaca burdah). Di mekkah, madinah, tarim, suriah punya kebiasaan mendawamkan burdah ini. Hampir setiap kota, negara pasti ada yang mengamalkan Burdah.

Seperti di Mekkah biasanya membaca (Burdah) dihari Rabu. Di Hadramaut hari senin. Ada yang baca dihari kamis, atau jumat. Intinya, burdah ini tidak terpaut kapan waktu membacanya, artinya kapan saja bisa

Setiap pesantren Aswaja pasti mengamalkan Burdah. Dalam satu minggu ada satu hari khusus untuk membaca Burdah.

Karangan Burdah Al-Madih, ada shalawat Muhammadiyah, ada shalawat Mudhoriyah. Masing-masing ada keutamaannya.

Sampai Ulama mengatakan, bacaan ini tidaklah dibaca melainkan ruh-nya Nabi pasti hadir.

Semakin kita membacanya dengan rindu, dengan penghayatan, dengan keyakinan layaknya sang pengarang Burdah, Al-Imam Bushiri, begitu cintanya beliau kepada Nabi Muhammad SAW, maka pengaruhnya akan semakin besar (dalam hidup kita).

Bahkan bait syair yang ada burdah ini dijadikan amalan untuk bisa bermimpi Nabi.

Bagaimana Cara Baca Burdah Imam Bushiri

Imam Bushiri sendiri kalau baca Burdah, setiap satu bait,

أَمِنْ تَذَكُّرِ جِيْرَانٍبِذِيْ سَــــلَــمٍ ۞ مَزَجْتَ دَمْعًا جَرَيْ مِنْ مُقْلَةٍ بِـــدَمِ

dijawab Shallallahu alaihi, dan mengulang membaca

مَوْلَايَ صَلِّي وَسَلِّـمْ دَآئِــماً أَبَـدًا ۞ عَلـــَى حَبِيْبِـكَ خَيْــرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ

baru kemudian membaca bait berikutnya.. begitu seterusnya

Namun jika dibaca per fasl baru mengulang Maula ya solli.. itu juga sudah cukup.

Keutamaan Membaca Burdah

Pahala yang didapat adalah

  • Pahala utama adalah pahala yang bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW
  • Keutamaannya lebih besar 70x dari Dalailul Khairat

Ada kisahnya kenapa Burdah lebih utama 70x dari Dalailul Khairat.

Kisah Shalawat Dalailul Khairat

Di Mekah ada seorang Ayah Shohibul Maulid Simtudduror, Habib Ali bin Habsyi, yaitu Al-Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi, beliau mendawamkan Dalailul Khairat.

Shalawat Dalailul Khairat juga memiliki cerita unik, pengarangnya juga luar biasa.

Beliau (Pengarang Dailul Khairat) mengarang Dalailul Khairat karena sang pengarang menjadi musafir yang mampir ke satu kota, dan beliau ingin sholat, bertemu sumur. Ketika mendekat ke mulut sumur, airnya dalam dan tidak ada timba untuk mengambil air. Lalu beliau melihat kiri kanan, celingak-celinguk, tiba-tiba ada anak kecil (perempuan) ditanya oleh beliau “Apakah ada gayung/timba ? karena saya mau ambil air“. Lalu anak itu mendekat ke mulut sumur, membaca sesuatu dan airnya naik sendiri. Beliau bingung, namun karena waktunya shalat sudah hampir habis, beliau cepat melakukan wudhu, setelah selesai wudhu, anak itu membaca sesuatu lagi dan airnya turun sendiri. Maka dia buru-buru shalat dan berniat akan menanyakan apa yang dibaca anak ini.

Selesai shalat dicari anak itu, dan akhirnya ketika bertemu anak kecil itu ditanya, “Kamu baca apa tadi hingga air naik ke atas?”

Dijawab anak itu, “Memang kamu ga tau, kalau butuh sesuatu, kami dikampung ini baca shalawat kepada Nabi, maka kebutuhan kami tercukupi“. Begitu beliau mendengar shalawat itu punya manfaat yang besar, lalu beliau mengarang shalawat Dalailul Khairat. Pengarangnya adalah Imam Muhammad bin Sulaiman al Jazuli. Dan Ayahnya Habib Ali pun rutin mengamalkan Dalailal Khairat.

Suatu ketika beliau Habib Muhammad bermimpi didatangi Nabi Muhammad SAW. Lalu Nabi berkata “Taukah kamu wahai Muhammad, bahwa sesungguhnya baca Burdah, keutamaannya lebih besar 70x daripada baca Dalailal Khairat“.

Habib Salim As-Syatiri, Ulama Tarim, beliau juga menukil pembahasan ini bahwa bacaan Burdah lebih utama daripada pembacaan shalawat-shalawat lainnya bahkan 70x lebih besar dari Dalailul Khairat.

Bacaan Burdah yang kita baca mengandung manfaat besar. Selain mengandung shalawat, unggul dari shalawat-shalawat lainnya, bukan sembarang shalawat, pengarangnya jelas, waliy min auliya illah, tokoh yang begitu cinta dengan Nabi Muhammad. Maka, banyak orang yang baca burdah hatinya juga ikut cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Kenapa bisa seperti itu? karena berkah dari pengarangnya, karena pengarangnya begitu cinta kepada Nabi Muhammad, banyak yang sungguh-sungguh mengamalkan Burdah, yang tadinya kadar cinta kepada Nabi biasa-biasa saja, menjadi meningkat bertambah (cinta) seiring berjalannya waktu, dengan pembacaan burdah yang dikuatkan, bertekad untuk cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

Apalagi kalau kita mengerti membaca burdah dengan artinya, maka penghayatannya akan lebih dalam lagi, sehingga kita bisa lebih khusyuk lagi.

Harapan

Harapan kita dengan membaca Burdah ini, kita semakin dekat dengan Nabi Muhammad, dekat dengan amal-amalannya orang-orang soleh.

Karena kita manusia tidak punya amal, apa yang bisa kita banggakan ? mungkin satu puisi belum pernah kita buat, surat cinta belum pernah kita buat kepada Nabi Muhammad. Tapi Imam Bushiri mendedikasikan dirinya, padahal pekerjaannya sudah enak, jadi penyair Raja. Tapi ternyata dia merasa hampa. Seolah-olah dia menipu dirinya sendiri dan menipu banyak orang yang ditujukan pada orang yang salah.

Sehingga beliau banting setir, dia memutuskan berhenti dari pekerjaannya, yang tidak selaras dengan hatinya. Tapi dia tautkan, dia tambatkan hatinya kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Dan apa yang beliau dapatkan akan lebih besar dari apa yang pernah beliau usahakan. Karena beliau pergi meninggalkan dunia untuk datang kepada Nabi Muhammad SAW.

Berkat Nama Muhammad

Hingga beliau berkata dalam bait syairnya, fasl 9, bait 146

فَإِنَّ لِيْ ذِمَّةً مِنْهُ بِتَسْمِيَتِى ۞ مُحَمَّدًا وَهْوَ أَوْفَى الْخَلْقِ بِالذِّمَمِ

Sesungguhnya saya dapat perlindungan bukan karena siapa saya, tapi karena nama saya Muhammad. Berkat nama Muhammad yang ada di diri saya makanya saya terselamatkan.

Kenapa begitu pentingnya namain anak dengan nama yang baik? Karena nama Muhammad memberikan berkah pada satu rumah. Nama Muhammad ada keberkahan ketika namanya dipanggil.

Imam Bushiri tidak merasa hebat. Beliau punya rasa cinta kepada Nabi Muhammad karena namanya Muhammad. Ketika memberi nama Muhammad bla..bla, maka panggil dengan nama “Muhammad” nya, kenalkan pada orang dengan nama panggilan Muhammad karena disitu letak keberkahannya.

Burdah Penyembuh

Karena kita tahu pengarang syair ini sakit , maka banyak Ulama mengatakan mujarab untuk kesembuhan, obat dari penyakit. Berapa banyak orang yang  terkena penyakit lalu dawamin Burdah, maka Allah kasih kesembuhan. Dan semua itu sumbernya dari kesungguhan.

Bukan cuma mulutnya yang membaca, tapi mereka membawa air yang tutupnya dibuka. Karena saat Burdah dibaca, untaian yang dikeluarkan adalah berupa doa dan shalawat. Makanya airnya terkena doa dan shalawat tersebut, molekulnya berubah, dan saat dibawa pulang air itu sudah beda, berubah jadi air burdah, dapat di minum sebagai air doa, air berkah, air obat. Air tersebut dimasukkan lagi ke galon sehingga  penghuni rumah kita minum air berkah.

Maka saat datang, niatkan, apa yang kita baca doanya disampaikan kepada Allah, pintu langit dibuka, itulah mengapa doa jadi mustajab, apapun hajatnya untuk segala urusan.

Kisah : Bait Pada Fasl 8

Dulu ketika masih sekolah, pernah mau dihukum, karena terlambat baris, dan punya kepala sekolah keras dan tegas, yang melanggar pasti kena hukuman.

Begitu mau di hukum masuk ruangan, mereka baca burdah penggalan 1 bait, fasl 8, bait 135

Doa menghadapi Orang Zalim

وَمَنْ تَكُنْ بِرَسُولِ اللهِ نَصْرَتُهُ ۞ إِنْ تَلْقَهُ الْأُسْدُ فِيْ أٰجَامِهَا تَجِمِ

Barang siapa yang menjadikan rasul sebagai penolongnya, sekalipun dia ketemu dengan singa, maka dia bakal selamat.

Bait ini dapat dibaca kapanpun dalam keadaan genting, jika ketemu orang dzalim mau menguasai, menggertak kita, jahatin kita, baca bait tersebut yang banyak.

Bukan karena kepala sekolah jahat, memang karena terlambat itu salah, tapi setelah baca (bait 135) itu, maka semua tidak jadi dihukum, karena kepala sekolah tidak datang ke ruang hukuman, dan akhirnya bisa masuk kelas tanpa hukuman.

Dan jika ada yang dituntut sama orang dzalim, atau ingin hadir taklim tapi susah mendapat izin karena suami tidak mengizinkan,  maka bacalah bait 135.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ