Syekh Abdul Qadir Jailani, disebut sebagai Rajanya para wali. Memiliki kedudukan yang agung, keturunan Nabi Muhammad SAW

Majelis Ta’lim Banat Ummul Batul
Selasa, 27 Agustus 2019

بسم الله الر حمن الر حيم

Syekh Abdul Qadir Jailani

Nasabnya bersambung sampai ke Rasulullah, bernama Abu Muhammad Abdul Qadir bin Abi Shalih Abdullah bin Janki Duwats bin Abi Abdillah bin Yahya bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdillah bin Musa Al-Hauzi bin Abdullah Al-Mahdi bin Hasan bin Al-Mutsanna bin Hasan bin Fatimah Az-Zahro bin Muhammad SAW

Disebut sebagai Rajanya para wali. Memiliki kedudukan yang agung, keturunan Nabi Muhammad SAW, Al Jailani, keturunan dari Sayyidina Hasan.

Karena cucunya Rasulullah ini ada 2, Sayyidina Hasan menurunkan (fisik) Nabi dari pusar ke atas, sedangkan Sayyidina Husein menurunkan (fisik) Nabi dari pusar kebawah.

Keturunan dari Al Hasan ini berwajah cakap Badannya tinggi besar, bagus rupanya.

Beliau (Syekh Abdul Qadir Jailani) lahir tahun 370 H, meninggalnya 461 H.

Lahir dari rahim seorang wanita yang MasyaAllah. Tentu orang yang melahirkan orang yang luar biasa, pastilah wanita yang MasyaAllah Sholehah.

Sejak kecil, Syekh Abdul Qadir Jailani sudah menunjukkan kewaliannya.

Pada saat masih bayi, dibulan Ramadhan, Syekh Abdul Qadir Jailani tidak mau minum susu ibunya. Beliau sudah berpuasa sejak bayi.

Syekh Abdul Qadir Jailani bisa menjadi Rajanya para wali tentu dikarenakan pendidikan nya dimasa kecilnya. Sehingga bisa mengeluarkan kewalian-kewaliannya.

Ketika Syekh Abdul Qadir Jailani datang kepada orang sholeh, dengan niat yang tulus, beliau mencari keberkahan dari orang sholeh. Tidak seperti teman-teman nya yang lain, yang memiliki niat kurang baik saat datang kepada wali tersebut.

Syekh Abdul Qadir Jailani meskipun beliau tau bahwa beliau akan memiliki kedudukan yang tinggi disisi Allah. Namun beliau sangat tawadhu saat berhadapan dengan orang alim lainnya.

Banyak sekali karomah-karomah Syekh Abdul Qadir Jailani. Semua itu didapatkan karena beliau sudah bersusah payah semasa mudanya.

Seorang Wali itu tidak mungkin mengaku dirinya wali, wali nya Allah, tidak pernah ada kesombongan didalam dirinya.

Pesan Syekh Abdul Qadir Jailani kepada anaknya “jika kau ingin ceramah/menasihati orang, datangkanlah omongan itu dari hatimu, agar apa yang disampaikan sampai kehati orang yang mendengarkan nya

والله أعلمُ بالـصـواب