Bagaimana Memantapkan Hati Agar Senantiasa Bertawakal Kpd Allah
Bagaimana memantapkan hati agar senantiasa bertawakal kepada Allah ?
Saya tambahkan, definisi wanita muslimah yang disebut sama Nabi dari ke-empat sifat tersebut, tidak akan terealisasi, tidak akan menjadi sesuatu yang dapat dibanggakan, kecuali kunci utamanya adalah dengan taqwa kepada Allah
Taqwa kepada Allah adalah modal utama. Orang kalau punya taqwa kepada Allah nya besar, maka rasa kasih sayangnya juga akan tepat.
Ingin punya anak banyaknya pun tepat. Ingin menjadi istri yang membantu suaminya pun tepat. Ingin menjadi istri yang tidak kasarnya pun tepat. Kenapa? karena tujuan dan motivasinya hanya untuk Allah.
Bagaimana dengan kita untuk tetap meningkatkan diri kita menjadi orang yang tawakal? yang harus dibekali adalah apa pengetahuanmu tentang segala sesuatu dalam hidup. Bukan kamu yang mengatur dan yang menentukan, tapi sejatinya ada Allah yang Maha Menetapkan, ada Allah yang sudah memberikan suratan takdir dari jalan hidup kita semua.
Maka kalau kita mau mau menjadi orang yang tawakal harus tahu dulu nih satu hal. Apa itu ? bahwa ini semua sudah menjadi ketetapannya. Segala yang akan terjadi hari ini maupun besok itupun sudah menjadi ketetapannya.
Allah tidak pernah menyuruh kita mengubah apa yang ada, tapi Allah menyuruh kita terus berusaha, terus berharap, terus mengiba, terus memohon.
Apakah ada dari kita yang bisa merubah ketetapan 1 menit ke depan akan seperti apa ?
Tapi untuk 1 menit kedepan kita disuruh apa ? sekarang. Jaga.
Kalau kamu tidak mau jatuh, jalan yang benar. Simpel.
Jangan ngomongin kalau tetap jatuh ? kalau tetap jatuh berarti memang Allah mau kamu jatuh. Pasti ada alasan dibalik itu. Barangkali kamu lengah. Barangkali selama ini kamu lupa syukur. Barangkali kamu selama ini kurang merasa dapat nikmat
Nah sekarang Allah mau kembalikan kamu, biar kamu sadar kalau semua ini adalah nikmat. Kenapa saya jatuh?
Maka semua ini nggak bisa kalau modalnya tidak menyerahkan kepada Allah.
Kata sahabat, “Nabi saya punya unta, saya diamkan aja dia begitu, apa saya ikat baru saya tinggal?” Apa pesan Nabi ? “Ikat dulu baru kau tinggal“. Kalau dia tetap hilang, belum rezeki mu. Modalnya kita tawakkal.
Rumah sudah dikunci, digembok, tapi masih kemalingan. Tapi masih ada usaha,
Manusia terus berusaha, begitupun dengan tawakal. Tawakal kita harus tetap dilandasi dengan usaha. Jadi tawakal usahanya diperbaiki, usahanya terus dipertahankan dengan yang baik maka insyaallah hasil tawakal itu juga akan baik.